Metabolisme Organisme, Katabolisme, Anabolisme, Siklus Krebs, Glikolisis, Apoenzim, Koenzim.

PROSES METABOLISME ORGANISME

Metabolisme sangat penting bagi makhluk hidup untuk kelangsungan hidupnya. Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup, mulai dari makhluk hidup bersel satu sampai makhluk hidup yang susunan tubuhnya sangat kompleks. Metabolisme terdiri atas dua proses sebagai berikut.



1. Anabolisme
Anabolisme adalah proses-proses penyusunan energi kimia melalui sintesis senyawa-senyawa organik.

2. Katabolisme
Katabolisme adalah proses penguraian dan pembebasan energi dari senyawa-senyawa organik melalui proses respirasi. Semua reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim, baik oleh reaksi yang sederhana maupun reaksi yang rumit.

Metabolisme juga berperan mengubah zat yang beracun menjadi senyawa yang tak beracun dan dapat dikeluarkan dari tubuh. Proses ini disebut detoksifikasi. Umumnya, hasil akhir anabolisme merupakan senyawa pemula untuk proses katabolisme.

Hal itu disebabkan sebagian besar proses metabolisme terjadi di dalam sel. Mekanisme masuk dan keluarnya zat kimia melalui membran sel mempunyai arti penting dalam mempertahankan keseimbangan energi dan materi dalam tubuh. 

Proses sintesis dan penguraian berlangsung dalam berbagai jalur metabolisme.
Adapun hasil reaksi tiap tahap metabolisme merupakan senyawa pemula dari tahap reaksi berikutnya.

A. Enzim dan Fungsinya

Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di dalam protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein. Enzim mempunyai dua fungsi pokok sebagai berikut.

1. Mempercepat atau memperlambat reaksi kimia.
2. Mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda dalam waktu yang sama.

Enzim disintesis dalam bentuk calon enzim yang tidak aktif, kemudian diaktifkan dalam lingkungan pada kondisi yang tepat. Misalnya, tripsinogen yang disintesis dalam pankreas, diaktifkan dengan memecah salah satu peptidanya untuk membentuk enzim tripsin yang aktif. Bentuk enzim yang tidak aktif ini disebut zimogen.

Enzim tersusun atas dua bagian. Apabila enzim dipisahkan satu sama lainnya menyebabkan enzim tidak aktif. Namun keduanya dapat digabungkan menjadi satu, yang disebut holoenzim. Kedua bagian enzim tersebut yaitu apoenzim dan koenzim.

1. Apoenzim

Apoenzim adalah bagian protein dari enzim, bersifat tidak tahan panas, dan berfungsi menentukan kekhususan dari enzim. Contoh, dari substrat yang sama dapat menjadi senyawa yang berlainan, tergantung dari enzimnya.

2. Koenzim

Koenzim disebut gugus prostetik apabila terikat sangat erat pada apoenzim. Akan tetapi, koenzim tidak begitu erat dan mudah dipisahkan dari apoenzim. Koenzim bersifat termostabil (tahan panas), mengandung ribose dan fosfat. Fungsinya menentukan sifat dari reaksinya.

Sifat-sifat enzim sebagai berikut.
a. Enzim mengalami denaturasi/kerusakan pada temperatur tinggi.
b. Efektif dalam jumlah kecil.
c. Tidak berubah pada waktu reaksi berlangsung.
d. Tidak memengaruhi keseimbangan, tetapi hanya mempercepat reaksi.
e. Spesifik untuk reaksi tertentu.

Faktor-faktor yang memengaruhi enzim dan aktivitas enzim sebagai berikut.

1. Temperatur atau suhu

Umumnya enzim bekerja pada suhu yang optimum. Apabila suhu turun, maka aktivitas akan terhenti tetapi enzim tidak rusak. Sebaliknya, pada suhu tinggi aktivitas menurun dan enzim menjadi rusak.

2. Air

Air berperan dalam memulai kegiatan enzim. Contoh pada waktu biji dalam keadaan kering kegiatan enzim tidak kelihatan. Baru setelah ada air, melalui imbibisi mulailah biji berkecambah.

3. pH

Perubahan pH dapat membalikkan kegiatan enzim, yaitu mengubah hasil akhir kembali menjadi substrat.

4. Hasil akhir

Kecepatan reaksi dalam suatu proses kimia tidak selalu konstan. Misal, kegiatan pada awal reaksi tidak sama dengan kegiatan pada pertengahan atau akhir reaksi. Apabila hasil akhir (banyak), maka akan menghambat aktivitas enzim.

5. Substrat

Substrat adalah zat yang diubah menjadi sesuatu yang baru. Umumnya, terdapat hubungan yang sebanding antara substrat dengan hasil akhir apabila konsentrasi enzim tetap, pH konstan, dan temperatur konstan. Jadi, apabila substrat yang tersedia dua kali lipat, maka hasil akhir juga dua kali lipat.

6. Zat-zat penghambat

Zat-zat penghambat adalah zat-zat kimia yang menghambat aktivitas kerja enzim. Contoh, garam-garam dari
logam berat, seperti raksa.

Contoh-contoh enzim dalam proses metabolisme sebagai berikut.

1. Enzim katalase

Enzim katalase berfungsi membantu pengubahan hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen. katalase
2H2O2 --> 2H2O + O2

2. Enzim oksidase

Enzim oksidase berfungsi mempergiat penggabungan O2 dengan suatu substrat yang pada saat bersamaan juga mereduksikan O2, sehingga terbentuk H2O.

3. Enzim hidrase

Enzim hidrase berfungsi menambah atau mengurangi air dari suatu senyawa tanpa menyebabkan terurainya senyawa yang bersangkutan. Contoh: fumarase, enolase, akonitase.

4. Enzim dehidrogenase

Enzim dehidrogenase berfungsi memindahkan hidrogen dari suatu zat ke zat yang lain.

5. Enzim transphosforilase

Enzim transphosforilase berfungsi memindahkan H3PO4 dari molekul satu ke molekul lain dengan bantuan ion Mg2+.

6. Enzim karboksilase

Enzim karboksilase berfungsi dalam pengubahan asam organik secara bolak-balik. Contoh pengubahan asam piruvat menjadi asetaldehida dibantu oleh karboksilase piruvat.

7. Enzim desmolase

Enzim desmolase berfungsi membantu dalam pemindahan atau penggabungan ikatan karbon. Contohnya, aldolase dalam pemecahan fruktosa menjadi gliseraldehida dan dehidroksiaseton.

8. Enzim peroksida

Enzim peroksida berfungsi membantu mengoksidasi senyawa fenolat, sedangkan oksigen yang dipergunakan diambil dari H2O2.

B. Metabolisme Karbohidrat

Karbohidrat adalah senyawa yang tersusun atas unsur-unsur C, H, dan O. Karbohidrat setelah dicerna di usus, akan diserap oleh dinding usus halus dalam bentuk monosakarida. Monosakarida dibawa oleh aliran darah sebagian besar menuju hati, dan sebagian lainnya dibawa ke sel jaringan tertentu, dan mengalami proses metabolisme lebih lanjut. 

Di dalam hati, monosakarida mengalami proses sintesis menghasilkan glikogen, dioksidasi menjadi CO2 dan H2O, atau dilepaskan untuk dibawa oleh aliran darah ke bagian tubuh yang memerlukan. Hati dapat mengatur kadar glukosa dalam darah atas bantuan hormon insulin yang dikeluarkan oleh kelenjar pankreas.

Kenaikan proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat menyebabkan glukosa dalam darah meningkat, sehingga sintesis glikogen dari glukosa oleh hati akan naik. Sebaliknya, jika banyak kegiatan maka banyak energi untuk kontraksi otot sehingga kadar glukosa dalam darah menurun. Dalam hal ini, glikogen akan diuraikan menjadi glukosa yang selanjutnya mengalami katabolisme menghasilkan energi (dalam bentuk energi kimia, ATP).

Faktor yang penting dalam kelancaran kerja tubuh adalah kadar glukosa dalam darah. Kadar glukosa di bawah 70 mg/100ml disebut hipoglisemia. Adapun di atas 90 mg/100 ml disebut hiperglisemia. Hipoglisemia yang serius dapat berakibat kekurangan glukosa dalam otak sehingga menyebabkan hilangnya kesadaran (pingsan).

Hiperglisemia merangsang terjadinya gejala glukosuria, yaitu ketidakmampuan ginjal untuk menyerap kembali glukosa yang telah mengalami filtrasi melalui sel tubuh. Hormon yang mengatur kadar gula dalam darah, yaitu:

1. hormon insulin, dihasilkan oleh pankreas, berfungsi menurunkan kadar glukosa dalam darah;
2. hormon adrenalin, dihasilkan oleh korteks adrenal, berfungsi menaikkan kadar glukosa dalam darah.

Macam-macam proses metabolisme karbohidrat

1. Glikogenesis

Glikogenesis adalah poses pembentukan glikogen dari glukosa. Proses pembentukan glikogen sebagai berikut.
a. Tahap pertama adalah pembentukan glukosa-6-fosfat dari glukosa, dengan bantuan enzim glukokinase dan mendapat tambahan energi dari ATP dan fosfat.

b. Glukosa-6-fosfat dengan enzim glukomutase menjadi glukosa-1-fosfat.

c. Glukosa-1-fosfat bereaksi dengan UTP (Uridin Tri Phospat) dikatalisis oleh uridil transferase menghasilkan uridin difosfat glukosa (UDP-glukosa) dan pirofosfat (PPi).

d. Tahap terakhir terjadi kondensasi antara UDP-glukosa dengan glukosa nomor satu dalam rantai glikogen primer menghasilkan rantai glikogen baru dengan tambahan satu unit glukosa.

Istilah yang berhubungan dengan metabolisme penguraian glukosa sebagai berikut.
– Fermentasi atau peragian adalah proses penguraian senyawa kimia yang menghasilkan gas. Dalam hal ini adalah penguraian karbohidrat, etanol, dan CO2.

– Glikolisis adalah proses penguraian karbohidrat menjadi piruvat.

– Glikolisis anaerob adalah proses penguraian karbohidrat menjadi laktat tanpa melibatkan O2.

– Respirasi adalah proses reaksi kimia yang terjadi apabila sel menyerap O2, menghasilkan CO2 dan H2O.

Respirasi dalam arti yang lebih khusus adalah proses-proses penguraian glukosa dengan menggunakan O2, menghasilkan CO2, H2O, dan energi (dalam bentuk energi kimia, ATP) yang melibatkan metabolisme glikosis, Daur Krebs, dan fosforilase bersifat oksidasi.

2. Glikolisis

Glikolisis adalah proses penguraian karbohidrat menjadi piruvat. Karbohidrat di dalam usus yaitu glukosa setelah melalui dinding usus. 

Glukosa dalam darah sebagian diubah menjadi glikogen. Peristiwa oksidasi glukosa di dalam jaringan terjadi secara bertingkat dan pada tingkat tertinggi dilepaskan energi melalui prosesproses kimiawi (glukosa, glikogen) diubah menjadi piruvat. Piruvat ini merupakan zat antara yang sangat penting dalam metabolisme karbohidrat. Sifat-sifat peristiwa glikolisis, antara lain:
a. oksidasi glikogen/glukosa menjadi piruvat laktat;
b. dapat berlangsung secara aerob dan anaerob;
c. diperlukan adanya enzim dan energi;
d. menghasilkan senyawa karbohidrat beratom tiga;
e. terjadi sintesis ATP dari ADP +Pi.

Pada peristiwa glikolisis aerob dihasilkan piruvat, sedangkan pada glikolisis anaerob dihasilkan laktat
melalui piruvat.
Glukoneogenesis adalah pembentukan glukosa dari piruvat (kebalikan glikolisis).

Sifat-sifat peristiwa glukoneogenesis antara lain:
a. merupakan reaksi yang kompleks;
b. melibatkan beberapa enzim dan organel sel, yaitu mitokondrion;
c. terlebih dahulu mengubah piruvat menjadi malat;
d. metabolisme piruvat diangkut ke dalam mitokondrion dengan cara pengangkutan aktif melalui  embran.

Dalam peristiwa glukoneogenesis diperlukan energi sebanding dengan 12 molekul ATP.

3. Daur Krebs

Piruvat diubah menjadi asam laktat, etanol, dan sebagian asetat. Asetat khususnya asetil koenzim-A dapat diolah lebih lanjut dalam suatu proses siklis yang disebut lingkaran trikarboksilat. Hal itu dikemukakan oleh Krebs (1937), sehingga disebut juga Daur Krebs.

Dalam proses siklik dihasilkan CO2 dan H2O, terlepas energi yang mengandung tenaga kimia besar, yaitu ATP (Adenosin Tri Phosfat). Daur Krebs merupakan jalur metabolisme yang utama dari berbagai senyawa hasil metabolisme, yaitu hasil katabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.

Tahap-tahap daur asam trikarboksilat (Daur Krebs) sebagai berikut.

a. Fase pertama, terurainya asam piruvat terlebih dahulu atas CO2 dan suatu zat yang mempunyai atom C (asetat). Senyawa kemudian bersatu dengan koenzim A menjadi asetil koenzim A.

b. Fase kedua, bersatunya asam oksalo asetat dengan asetil koenzim A sehingga tersusun asam sitrat.
Tujuh reaksi dalam Daur Krebs sebagai berikut.
1) Pembentukan sitrat dari oksalo asetat dengan enzim sitratsinase.
2) Pembentukan isositrat dari sitrat melalui cis-akonitat dengan enzim akonitase.
3) Oksidasi isositrat menjadi a-ketoglutarat dengan enzim isositrat dehidrogenase.
4) Oksidasi a-ketoglutarat menjadi suksinat dengan enzim a-ketoglutarat dehidrogenase.
5) Oksidasi suksinat menjadi fumarat oleh enzim suksinat dehidrogenase.
6) Penambahan 1 mol H2O pada fumarat dengan enzim fumarase menjadi malat.
7) Oksidasi malat menjadi oksalo asetat dengan enzim malat dehidrogenase.

Satu molekul asetil co-A dalam Daur Krebs menghasilkan 12 ATP. Adapun satu molekul glukosa akan menghasilkan 38 ATP.

C. Metabolisme Lipid (Lemak)

Lipid (lemak) terdapat dalam semua bagian tubuh manusia terutama dalam otak. Lipid (lemak) mempunyai peran yang sangat penting dalam proses metabolisme secara umum. Beberapa peranan biologi dari lipid sebagai berikut.

1. Sebagai komponen struktur membran.
2. Sebagai lapisan pelindung pada beberapa jasad.
3. Sebagai bentuk energi cadangan.
4. Sebagai komponen permukaan sel yang berperan dalam proses kekebalan jaringan.
5. Sebagai komponen dalam proses pengangkutan melalui membran.

Lipid yang terdapat sebagai bagian dari makanan hewan merupakan campuran lipid yang sederhana (terpena dan steorida) dan yang kompleks (triasilgliserol, fosfolipid, sfingolipid, dan lilin) berasal dari tanaman maupun jaringan hewan. Dalam mulut dan lambung, lipid tadi belum mengalami pemecahan yang berarti. Setelah berada dalam intestin, lipid kompleks terutama triasilgliserolnya dihidrolisis oleh lipase menjadi asam lemak bebas dan sisa.

Enzim lipase diaktifkan oleh hormon epineprin. Enzim ini dibantu oleh garam asam empedu (terutama asam kholat dan taurokholat) yang disekresikan oleh hati. Fungsi garam tersebut ialah mengemulsi makanan berlemak sehingga terbentuklah emulsi partikel lipid yang sangat kecil. Oleh karena itu, permukaan lipid menjadi lebih besar dan lebih mudah dihirolisis oleh lipase. Enzim ini tidak peka terhadap larutan lemak sempurna. Reaksi hidrolisisnya berlangsung sebagai berikut.

Berdasarkan reaksi tersebut dapat diketahui bahwa lipase pankreas hanya bisa menghidrolisis ikatan ester pada atom C nomor 1 dan 3 yang hasilnya asam lemak bebas dan monoasil gliserol.

Dengan bantuan misel-misel garam empedu maka asam lemak bebas, monoasil gliserol, kolesterol, dan vitamin membentuk sebuah kompleks yang kemudian menempel (diabsorpsi) pada permukaan sel mukosal. Senyawa-senyawa tersebut selanjutnya menembus membran sel mukosal dan masuk ke dalamnya. Misel-misel garam empedu melepaskan diri dan meninggalkan permukaan sel mukosal.

Dalam sel mukosal, asam lemak bebas monoasil gliserol disintesis kembali menjadi triasil gliserol yang setelah bergabung dengan albumin, kolesterol, dan lain-lain membentuk siklomikron. Siklomikron tersebut pada akhirnya masuk ke dalam darah, kemudian sampai ke hati dan jaringan lain yang memerlukannya. Sebelum masuk ke dalam sel, triasil gliserol dipecah dulu menjadi asam lemak bebas dan gliserol oleh lipoprotein lipase.

Katabolisme adalah proses penguraian dan pembebasan dari zat-zat organik. Asam lemak adalah suatu senyawa yang terdiri atas panjang hidrokarbon dan gugus karboksilat yang terikat pada ujungnya. Asam lemak mempunyai dua peranan fisiologi yang penting, yaitu:

1. pembentuk fosfolipid dan glikolipid yang merupakan molekul amfipotik sebagai komponen membran biologi;

2. sebagai molekul sumber energi.
Proses metabolisme lemak sebagai komponen bahan makanan yang masuk ke dalam tubuh hewan, dimulai dengan proses pencernaannya di dalam usus oleh enzim. Asam lemak bersenyawa kembali dengan gliserol membentuk lemak yang kemudian diangkut oleh pembuluh getah bening. Selanjutnya, lemak disimpan di jaringan adiposa (jaringan lemak).

Jika dibutuhkan, lemak akan diangkut ke hati dalam bentuk lesitin yang dihidrolisis oleh lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Gliserol diaktifkan oleh ATP menjadi gliserol fosfat dan akhirnya mengalami oksidasi, seperti glukosa. Rantai karbon asam lemak diolah di dalam mitokondria sehingga dihasilkan asetil koenzim yang selanjutnya dapat masuk ke dalam Siklus Krebs.

D. Metabolisme Protein

Emil Fisher merupakan orang pertama yang berhasil menyusun molekul protein dengan cara merangkaikan 15 molekul glisin dengan 3 molekul leusin sehingga diperoleh suatu polipeptida.
Molekul protein terdiri atas kesatuan-kesatuan kecil yang disebut asam amino. Asam amino yang satu dengan yang lainnya dihubungkan dengan suatu ikatan yang disebut ikatan peptida.

Ikatan peptida ini akan terwujud apabila gugusan karboksil dari asam amino yang satu bergabung dengan gugusan amino dari asam amino yang lain. Di dalam penggabungan molekul asam amino itu, akan terlepas satu molekul air. Hal tersebut dapat dilihat dalam reaksi berikut.

Rangkaian tersebut dapat diperpanjang ke kiri atau ke kanan menurut kehendak kita. Jika diperpanjang ke kanan harus menyambungkan gugusan NH2, sedangkan jika ke kiri harus menyambungkan gugusan COOH.

Dengan demikian, akan diperoleh molekul protein yang berat molekulnya. Penggabungan molekul-molekul asam amino itu dipengaruhi oleh kegiatan fosforilasi.

Penyusunan protein yang merupakan bagian dari protoplasma berbentuk suatu rantai panjang, sedangkan molekul protein-protein yang lain mirip bola. Hal itu disebabkan oleh banyaknya lekukan pada rantai tersebut.

Pembongkaran protein menjadi asam amino memerlukan bantuan dari enzim-enzim protease dan air untuk mengadakan proses hidrolisis pada ikatan-ikatan peptida. Hidrolisis ini juga dapat terjadi, jika protein dipanasi, diberi basa, atau diberi asam.

Dengan cara demikian, kita dapat mengenal macam-macam asam amino yang tersusun di dalam suatu protein. Namun, kita tidak dapat mengetahui urut-urutan susunannya ketika masih berbentuk molekul protein yang utuh. Di samping itu, asam amino dapat dikelompokkan menjadi asam amino esensial dan asam amino nonesensial.

Asam amino esensial atau asam amino utama adalah asam amino yang sangat diperlukan oleh tubuh dan harus didatangkan dari luar tubuh manusia karena sel-sel tubuh manusia tidak dapat mensintesis sendiri. Asam amino esensial hanya dapat disintesis oleh sel-sel tumbuhan. Contoh asam amino esensial, yaitu leusin, lisin, histidin, arginin, valin, treonin, fenilalanin, triptofan, isoleusin, dan metionin.

Asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat disintesis sendiri oleh tubuh manusia. Contohnya: tirosin, glisin, alanin, dan prolin. Fungsi protein bagi tubuh sebagai berikut.
1. Membangun sel-sel yang rusak.
2. Sumber energi.
3. Pengatur asam basa darah.
4. Keseimbangan cairan tubuh.
5. Pembentuk antibodi.

Konsentrasi normal asam amino dalam darah berkisar antara 35–65 mg. Asam amino merupakan asam yang relatif kuat, sehingga di dalam darah dalam keadaan terionisasi. Konsentrasi beberapa asam amino dalam darah diatur dalam batas tertentu oleh sintesis selektif pada bagian sel dan ekskresi selektif oleh ginjal.

Hasil akhir pencernaan protein dalam saluran pencernaan hampir seluruhnya asam amino dan hanya kadang-kadang polipeptida atau molekul protein diabsorpsi. Setelah itu asam amino dalam darah meningkat, tetapi kenaikannya hanya beberapa mg. Hal itu dikarenakan sebagai berikut.

1. Pencernaan dan absorpsi protein biasanya berlangsung lebih dari 2–3 jam, sehingga hanya sejumlah kecil asam amino diabsorpsi pada saat itu.

2. Setelah masuk ke dalam darah, asam amino yang berlebihan diabsorpsi dalam waktu 5–10 menit oleh sel di seluruh tubuh.

Oleh karena itu, hampir tidak pernah ada asam amino yang konsentrasinya tinggi dalam darah. Namun, turn over rate asam amino demikian cepat sehingga banyak protein (dalam gram) dapat dibawa dari satu bagian tubuh ke bagian lain dalam bentuk asam amino setiap jamnya.

Pada hakikatnya semua molekul asam amino terlalu besar untuk berdifusi melalui pori membran sel. Mungkin sejumlah kecil dapat larut dalam matriks sel dan berdifusi ke dalam sel dengan cara lain. Namun, sejumlah besar asam amino dapat ditranspor melalui membran hanya oleh transpor aktif yang menggunakan mekanisme karier.

Salah satu fungsi transpor karier asam amino adalah untuk mencegah kehilangan asam amino dalam urine. Semua asam amino dapat ditranspor secara aktif melalui epithel tubulus proximalis yang mengeluarkan asam amino dari filtrat glomerulus dan mengembalikannya ke darah.

Namun, pada tubulus ginjal terdapat batas kecepatan di mana setiap jenis asam amino dapat ditranspor. Berdasarkan alasan ini, apabila sejenis konsentrasi asam amino meningkat terlalu tinggi dalam plasma dan filtrat glomerulus, maka kelebihan yang dapat direabsorpsi secara aktif hilang dan masuk ke dalam urine.

Pada orang normal, kehilangan asam amino dalam urine setiap hari tidak berarti. Jadi, hakikatnya semua asam amino yang diabsorpsi dari saluran pencernaan digunakan oleh sel. Segera  setelah asam amino masuk ke dalam sel, di bawah pengaruh enzim-enzim intrasel akan dikonjugasi menjadi protein sel.

Oleh karena itu, konsentrasi asam amino di dalam sel selalu rendah. Penyimpanan asam amino dalam jumlah besar terjadi di dalam sel dalam bentuk protein. Akan tetapi, banyak protein intrasel dapat dengan mudah dipecahkan kembali menjadi asam amino di bawah pengaruh enzim-enzim pencernaan lisosom intrasel. Asam amino ini selanjutnya dapat ditranspor kembali ke luar sel masuk ke dalam darah. Beberapa jaringan tubuh, seperti hati, ginjal, dan mukosa usus berperan untuk menyimpan protein dalam jumlah yang besar.

E. Hubungan Metabolisme Karbohidrat dengan Metabolisme Lemak dan Protein

Hasil pencernaan lemak (asam lemak dan gliserol) dan protein (asam amino) masuk ke dalam jalur respirasi sel pada titik-titik yang diperlihatkan. Beberapa titik yang sama bekerja untuk mengalirkan kelebihan zat intermedier ke dalam jalur anabolisme ke sintesis lemak dan asam amino tertentu.

Daur Krebs merupakan jalur metabolisme yang utama dari berbagai hasil metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Hasil dari Siklus Krebs adalah energi ATP, CO2, dan H2O. Hal itu terjadi pada makhluk hidup aerob, sedangkan pada makhluk hidup anaerob tidak menggunakan metabolisme Daur Krebs sebagai penghasil energinya.

Glikolisis anaerob adalah proses penguraian karbohidrat menjadi laktat melalui piruvat tanpa melibatkan O2. Fermentasi alkohol adalah proses oksidasi glukosa yang menghasilkan etanol dan CO2.

Cara Mudah Menyelesaikan Soal Kecepatan, Waktu, Jarak, dan Percepatan tanpa Rumus

Cara Mudah Menyelesaikan Soal Kecepatan, Waktu, Jarak, dan Percepatan tanpa Rumus
Perhatikan grafik kecepatan terhadap waktu dari gerak suatu benda berikut ini.


Jika pada soal di atas yang ditanyakan adalah jarak tempuh (S) maka kita hanya tinggal mencari luas bidang yang dibentuk oleh grafik dan sumbu x. 
Jadi, dari titik A ke B jarak tempuhnya adalah (3 x 2)/2 = 3 meter. (Luas segitiga)
dari Titik B ke C = (7-3) x 2 = 8 meter (luas persegi panjang)
dari titik C ke D = (2+4)/2   x (8-7) = 3 meter (Luas trapesium).

Jika yang ditanyakan adalah jarak tempuh seluruhnya maka jumlahkan saja 3 m + 8 m + 3m = 14 m

Bagaimana jika yang dicari adalah percepatan (a). Ingat, rumus percepatan adalah a = v/t. Jadi bagi saja sumbu y dengan sumbu x. Jadi seperti ini...

Percepatan  AB = (2-0)/(3-0) = 2/3 m/s2
Percepatan BC = (2-2)/(7-3) = 0 m/s2. Ingai jika kecepatan konstan berarti a sama dengan NOL.
Percepatan CD = (4-2)/(8-7) = 2 m/s2

Mudah bukan? 
Sekarang kita coba jelajahi soal lain...


Gerak mobil selama 8 sekon seperti pada gambar berikut

Berapa jarak tempuh mobil hingga t ke-8?
Berapa perlambatan antara t2 dan t4?

S 0-2 = 2 x 20 = 40 meter
S 2-4 = (20+10)/2 x (4-2) = 30 meter
S 4-8 = (8-4) x (10) = 40 meter

Stotal = 40 + 30 + 40 = 110 meter

a (antara t2-t4) = (10-20)/(4-2) = -5m/s2 (perlambatan nilainya negatif).

Ya.. Semoga dua contoh soal di atas cukup bagi kita untuk memahami bahwa soal seperti di atas dapat dengan mudah dikerjakan hanya denganmenggunakan rumusan luas bidang datar.
 Coba kerjakan soal ini ya...




Besar percepatan dari t=0 hingga t=3 adalah..?
Berapa jarak tempuh benda dari t=0 ke t=8?
Apayang terjadi pada t=8 hingga t=10?

kalian coba kerjakan ya.., saya hanya akan menjelaskan pertanyaan terakhir. Jika terdapat gambar seperti di samping, maka logikanya adalah dari t=8 hingga t =10 bendatersebut menempuh kecepatan negatif, maksudnya arah kecepatan berlawanan dari arah semula (artinya benda tersebut mbalik lagi). dan jika kalian diminta menyatakan jarak tempuh total dari t=0 ke t=10, makayang harus kalian lakukan adalah menjumlah seluruh jarak dari t=0 ke t=8 dan DIKURANGI luas dari t=8 hingga t=10. Begitu...

Cukup sampai di sini dulu ya... Terus belajar..dan tetap semangat...

Cara Cepat Menyelesaikan Soal Perbandingan Senilai dan Perbandingan Berbalik Nilai

Menyelesaikan soal perbandingan gampang-gampang susah. Sering kita dibingungkan dengan posisi beragam dari unsur yang diketahui dalam rumusannya, sehingga seringkali kita mendapatkan jawaban yang salah. Kalau jawaban yang kita dapatkan tidak ada di pilihan jawaban pilgan sih ga masalah tapi seringnya pembuat soal menyengaja dengan memasukkan jawaban salah sebagai hasil salah menempatkan posisi perbandingannya. Jadi deh kita terjebak dan jawaban kita divonis Salah...!

Belum lagi ada soal yang sifatnya perbandingan lurus dan perbandingan terbalik. Nah semakin rumit aja kan?

Tapi ada caranya kok kita bisa menempatkan posisi yang diketahui dan yang di tanya pada posisi yang tepat. Kita coba di soal di bawah ini ya...

Sebuah pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu 16 hari oleh 5 orang pekerja. Agar pekerjaan tersebut dapat selesai dalam waktu 10 hari, maka berapa banyak pekerja yang diperlukan?
Pertama-tama kita harus memutuskan apakah soaltu berupa perbandingan luru/senilai atau perbandingan berbalik nilai.

Caranya..? Kita urutkan pasangan-pasangan yang diketahui dulu...seperti ini...,

16 hari ==> 5 pekerja
10 hari ==> ? pekerja

kita analisa dulu ya...
kalau 16 hari butuh  5 pekerja maka
apakah 8 hari butuh 2,5 pekerja atau 10 pekerja?

kalau logika kita m,enjawab 2,5 pekerja berarti perbandingan senilai karena semakin kecil hari, pekerjanya juga semakin kecil. Tapi kalau kita logikakan, semakin harinya sedikit maka semakin butuh lebih banyak pekerja kan untuk menyelesaikan lebih cepat. artinya logika kita memilih 10 pekerja.

16 hari ==> 5 pekerja
8 hari ==> 10 pekerja
Berarti Perbandingannya BERBALIK NILAI...

Kalau kita sudah menetapkan sifat perbandingannya maka kita pilih rumusa perbandingan berbalik nilai. Saya lebih menyukai rumus ini....

Jika A ==> B dan
       C ==> D maka rumusannya adalah..

A x B = C x D
demi keamanan, rumusan ini jangan pernah dibolak-balik.
16 hari x 5 pekerja =  10 hari x D
80 hari.pekerja/10hari = D 
D = 8 pekerja.
Jika yang ditanya ''berapa jumlah pekerja yang dibutuhkan?" Jawabannya 8 pekerja. Namun, jika yang ditanya "berapa tenaga tambahan yang dibutuhkan?" jawabannya adalah 3 pekerja tambahan.

Yap.. selesai sudah. Sekarang kita coba soal lain yang agak berbeda ya...

Dengan 9 liter bensin sebuah mobil dapat menempuh jarak 72 km. Banyak liter bensin yang dibutuhkan untuk menempuk jarak 108 km adalah...
Kita urakan dulu..

9 liter ==> 72 km
? liter ==> 108 km

Sekarang..
Jika 9 liter bisa menjelajah hingga 72 km, maka
      18 liter akankah penjelajahannya berkurang menjadi 36 km atau bertambah menjadi 144 km?
tentu logika kita akan menjawab 144 km.

Berarti ketika literannya naik atau bertambah.., daya tempuh mobil juga bertambah. Ini menandakan jenis perbandingan soal itu adalah perbandingan senilai atau berbanding lurus.

Rumusannya

Jika A ==> B dan
       C ==> D maka
A/B = C/D
sebenarnya rumusan bisa dibolak-balik menjadi A/C = B/D,, atau B/A=D/C,, atau D/B=C/A. namun bagi pemula dan demi stabilitas nasional... lebih baik kita berpegang saja dengan A/B=C/D. sehingga kita mendapat rumusan umum bahwa..

Berbanding Terbalik     A x B = C x D
Berbanding lurus           A/B   =   C/D 
Lebih gampang mengingatnya

oke.. lanjut ke soal...

9 liter/72 km = C/108km
(9liter/72km) x  108 km= C
(9liter/8km) x 12 km = C
C = 27/2 liter = 135 liter

Dah ketemu jawabannya... Mudah kan. Ingat, untuk menentukan perbandingan senilai atau berbalik nilai di simulasikan saja menggunakan angka-angka yang kita mudah menalarnya...baru tetapkan rumusannya.

Nah.., sekarang kita akan beralih ke soal yang rada rumit. Soal seperti ini biasanya bersifat perbandingan terbalik. hampir mesti begitu. Dan kalau kita melogikakan soal ini terlalu rumit jadi kesusahan sendiri. Tapi ada cara yang mudah kok. Kita hanya perlu menyusun kalimat matematikayang tepat. itu saja.

Kita mulai ya....
Suatu pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu 9 hari oleh 24 orang pekerja. Setelah dikerjakan selama 4 hari, pekerjaan itu terhenti selama 2 hari. Agar pekerjaan tersebut selesai tepat waktu maka berapa pekerja harus dipekerjakan?

Kita telaah satu per satu ya...
Suatu pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu 9 hari oleh 24 orang pekerja.
berarti 9 hari x 24 pekerja.

Setelah dikerjakan selama 4 hari,
berarti 4 hari x 24 pekerja.

pekerjaan itu terhenti selama 2 hari.
berarti 2 hari x 0 pekerja

Agar pekerjaan tersebut selesai tepat waktu maka berapa pekerja harus dipekerjakan?
berarti sisa harinya kita pakai (9-4-2) hari x A

Kita rangkaikan menjadi
9 hari x 24 pekerja = (4 hari x 24 pekerja) + (2 hari x 0 pekerja) + (3hari x A)
Kalau dibahasakan bisa seperti ini..., setelah berjalan 4 hari dan libur 2 hari, di tiga hari terakhir berapa pekerja yang dibutuhkan agar hasilnya sama dengan 9 hari kerja dengan 24 pekerja?

Langsung dihitung...

(5hari x 24 pekerja)/3hari = A
A = 40 pekerja.

Ya.. cukup sekian pembahasan perbandingan senilai dan berbalik nilai.. Sampai jumpa di postingan lainnya...!

Cara Mudah Menyelesaikan Soal Tegangan Tali


Jika kalian menemukan soal dengan bentuk yang seperti ini. 
 




Mudah cara mengerjakannya. Selama sudut yang ada di C adalah 45o, maka tegangan tali AB = tengangan tali BD. Yaitu 20 Kg. 10 kg.m/s2. Yaitu 200 Newton. Jadi kalau ketemu soal seperti di atas.., gampang. Selama sudutnya 45o ya.., tinggal cari tegangan tali dari BD. Dah.., ketemu.

Ya itu sudah aturan.., penjelasan detilnya kalian bisa lihat di buku deh. Kepingin sih menjelaskan gimana kalau yang 30o, dan bagaimana juga kalau sudunya 60o. Tapi ada beberapa penghambat diantaranya;
1. nulis penjelasannya dalam rumusan matematika yang ga gampang di blog ini.
2. kalian juga harus fokus ngamati susunan angka yang njlimet dan bikin kepala pening.
3. Soalyang 30o dan 60o kayaknya belum pernah saya lihat keluar waktu ujian..he..he..

jadi.., daripada pusing, ribet dan kemanfaatannya minim. mendingan kalian terima saja itu fakta bahwa, kalau kalian ketemu soal yang nampak bikin pusing seperti di atas. langsung aja cari tegangan tali BD, nilainya sama dengan tegangan tali AB. Dah.. gitu aja.

Oh ya.. gimana dengan tegangan tali BC? lebih gampang lagi... cuma 200 Newton x sin45o atau 200N x cos 45o =. Bukan kebetulan kalau sin45o dan cos 45o adalah sama. ia menjadi sin kalau kita bayangkan garis BC diproyeksikan tegak dan menjadi perpanjangan garis BD. dia jadi cos jika diproyeksikan ke sumbu x menjadi perpanjangan garis AB. Pusing..? Ga usah banget-banget dipikir.. just take it easy....

Beberapa Mneumonic untuk lebih mudah menghafal dalam fisika

Cara Mudah Mengingat Kecenderungan Muatan Listrik Statis Suatu Bahan




Sutera Kaca Sisir/Plastik Rambut Plastik Wol
-      +    - +   -      +
Jadi, jika sutera digosokkan dengan kaca, sutera akan menjadi negatif dan kaca positif.
Jika sisir atau plastik digosokkan dengan rambut, maka sisir akan bermuatan negatif sementara rambut positif.
Juga plastik jikadigosokkan dengan kain wol maka plastik akan bermuatan negatif dan wol positif. Kasus sisir dan rambut sama persis dengan plastik dan wol. ingan kain wol berasal dari bulu domba yang sifatnya sama dengan rambut manusia...!
Jangan lupaya... Sukaca Siram Plawol....

Cara Cepat Menyelesaikan Soal Katrol dengan Dua Benda yang Memiliki Massa Berbeda

Dua buah benda digantungkan dengan seutas tali pada katrol silinder licin tanpa gesekan. Massa m1 dan m2 masing-masing 5 kg dan 3 kg. Tentukan percepatan benda.
Sekarang, kita coba menyelesaikan soal ini...


Maka kita harus mengalikan 4m dan m dengan 10m/s2 sebagai gravitasi. Lebih lengkap menjadi sebagai berikut...
perlu diperhatikan, m yang berwarna merah itu variabel dari soal 4m dan m ya. dan yang warna hitam m/s2 itu satuan. Jadi tidak sama. Semoga kalian nggak bingung.

Saya rasa dua contoh itu sudah cukup ya... tinggal memahirkan lagi dengan mengerjakan beberapa soal sejenis... Selamat belajar...!

Cara mudah Menyelesaikan Soal Faktorisasi Suku Aljabar bentuk ax^2+bx+c dengan a > 1

Cara mudah Menyelesaikan Soal Faktorisasi Suku Aljabar bentuk  ax^2+bx+c dengan a > 1

Kalau kalian ingin memahami bagian postingan ini, pastikan kalian sudah memahami bagaimana memfaktorkan suku aljabar berbentuk ax^2+bx+c dengan a = 1 yang bisa diklik di sini.
Kalau prasyarat itu sudan terpenihi, naik, kita lanjut langsung pada contoh soal.
Kita mulai dengan

2x^2-3x-3

Pertama, kita kalikan dahulu bagian a dengan c, menjadi

 Lalu, kita faktorkan -6 menjadi perkalian dua bilangan seperti ini


Dan pilih perkalian terssebut menjadi seperti ini


Lalu kita bentuk persamaan menjadi


Mengapa 2x 2x dan 2, karena a=2. Jika a = 3, maka bentuknya kita buat 3x 3x dan 3, hal yang sama jika a = 4 atau a=5 dan seterusnya.


Kita masukkan perkalian dua bilangan tersebut ke dalam bentuk ini.

Tinggal selangkah lagi...
Hasildi atas harus kita sederhanakan lagi. Coba perhatikan, antara (2x+3) dan (2x-6), mana di antara keduanya yang bisa dibagi 2? Tentu kita memilih (2x-6) dan bentuk persamaan akan menjadi seperti ini

Selesai sudah....,


Sekarang, kita coba dengan contoh lain yang sedikit lebih rumit.

12x^2-18x-12

Kita coba kerjakan...


Lalu...,

Jika soalnya berupa pilihan handa, maka akan kita tinggal menyesuaikan jawabannya dengan bentuk pilihan yang ada. Sebab kalimat matematika di atas bisa bermacam bentuk di antaranya
6(2x+1)(x-2), atau
(12x+6)(x-2), atau
(6x+3)(2x-4), atau
(4x+2)(3x-6), atau
(2x+1)(6x-12), dan masih banyak alternatif bentuk lain. Dan kesemuanya adalah sama.
Ya.. cukup sampai di sini pembahasan kita... Sampai jumpa di postingan menarik lainnya...!
Sukses selalu...




Cara mudah Menyelesaikan Soal Faktorisasi Suku Aljabar bentuk ax^2+bx+c dengan a = 1

Bab Faktorisasi suku aljabar adalah bab yang paling saya suka. Disamping memang bab tersebut aplikasinya terpakai di hampir seluruh bab lain dalam matematika, bab faktorisasi suku aljabar mengandung sangat banyak “cara mudah” dan “shortcut”. Namun, meskipun kalian bisa menggunakan cara “potong kompas”, aya anjurkan kepada kalian untuk tetap mencoba memahami konsep dasarnya. Biasanya cara “shortcut” hanya berlaku di kondisi tertentu saja.
Berikut beberapa cara mudah menyelesaikan soal...
Memfaktorkan bentuk  ax^2+bx+c.  Dengan a = 1



Kita buat faktor dari -6 terlebih dahulu menjadi perkalian dua bilangan sebagaimana di bawah ini.

Carilah di antara hasil perkalian tersebut yang jika dijumlahkan hasilnya adalah 1 (sesuai denganpersamaan dimana b = 1) sebagaimana gambar berikut.


Dari hasil di atas, kita sudah dapat memfaktorkan menjadi bentuk (x-2)(x+3)

Mudah bukan?

Kita coba lagi dengan soal lain yang sedikit lebih ‘rumit’.

Kita buat pasangan perkalian dari -24 dan meletakkannya persis di bawah -24 menjadi seperti ini.


Tentukan mana dari pasangan perkalian tersebut yang jumlahnya adalah -2 ( persamaan memiliki nilai b = -2)

Dari kesimpulan di atas, kita sudah dapat membuat faktirnya menjadi (x+4)(x-6)
Bagaimana, kita coba lagi. Namun kali ini saya buat lebih ringkas ya...



x^2 - 25x + 24
Kita faktorkan menjadi

Sehingga hasilnya (x-1)(x-24)

Cara Mudah Mengetahui Hasil dari Akar Pangkat Tiga Suatu Bilangan

Sebagaimana halnya akarpangkatdua, akarpangkattiga juga dilandasi asumsi bahwa Sang Pemberi Soal cenderung memberikan soal yang hasilnya adalah bilangan bulat. Dan ‘kebijakan’ ini mempermudah kita dalam ‘menerka’ jawaban yang dikehendaki Sang Pemberi Soal.










Perhatikan beberapa akar pangkat tiga berikut





Kita ingat kembali bilangan berpangkat tiga sebagai berikut



















Kita mulai penjelasan dengan contoh soal




Angka belakangnya 1. Sehingga bilangannya adalah __1. 1331 berada di antara 1000 (10^3) dan 8000 (20^3). Sehingga jawabannya adalah 11.





Angka belakangnya 4. Sehingga bilangannya adalah __4. 157464 berada di antara 125000 (50^3) dan 216000 (60^3). Jadi, jawabannya adalah 54.





Angka belakang 8. Sehingga bilangannya adalah __2. 373248 berada di antara 343000 (70^3) dan 512000 (80^3). Sehingga jawabannya adalah 72.

 Jika Kalian bisa menjawab  99, berarti kalian sudah paham metode pencariannya.


Sampai di sini dulu.., selamat mempraktekkan deh...!

Cara Mudah Mengetahui Akar Pangkat Dua dari Suatu Bilangan

Dalam postingan kali ini, saya akan mencoba menelaah bagaimana mengetahui akar pangkat dua dengan mudah.

Sebenarnya, jika bilangan tertentu di-akarpangkatdua-kan atau di-akarpangkattiga-kan besar kemungkinan bilangan tersebut akan menjadi bilangan irrasional. Sangat sedikit sekali bilangan yang diakarkan akan menghasilkan bilangan bulat atau setidaknya rasional.

Namun, dengan asumsi bahwa Sang Pemberi soal memiliki kecenderungan untuk memberikan soal yang cukup mudah dikerjakan dan cenderung memberikan hasil bulat, maka hal ini mempermudah kita dalam ‘menerka’ hasil yang dikehendaki Sang Pemberi Soal.

Sistem Eksresi pada Manusia; Kulit

Kulit merupakan bagian terluar tubuh. Jadi, kulit berfungsi untuk melindungi tubuh dari kerusakan fisik seperti gesekan, panas, atau zat kimia. Kulit juga menjaga tubuh agar tidak banyak kehilangan air, yaitu dengan mengatur suhu tubuh. Selain itu, kulit juga selalu menerima rangsangan mekanis dari luar tubuh.

Hal ini yang menyebabkan kulit selalu memperbarui sel-selnya karena setiap hari jutaan sel-sel kulit rusak. Selain hal-hal di atas, kulit mempunyai peranan penting dalam mengekskresikan zat-zat dalam bentuk keringat.
Alat Ekskresi manusia; kulit


Anda harus mengenal terlebih dahulu bagian-bagian jaringan kulit untuk dapat memahami fungsi kulit.

a. Struktur dan Anatomi Kulit

Kulit terdiri dari dua lapisan yaitu epidermis dan dermis. Epidermis tersusun dari stratum germinativum, stratum granulosum, dan stratum corneum.

Stratum germinativum merupakan lapisan basal yang selselnya aktif membelah untuk membentuk sel-sel kulit baru ke arah luar. Lapisan ini memproduksi pigmen melanin.
Pigmen inilah yang menentukan warna kulit seseorang. Melanin mampu melindungi jaringan kulit agar terhindar dari bahaya sinar ultraviolet.
Stratum granulosum berasal dari desakan sel-sel yang terbentuk di lapisan Malpighi. Pada lapisan ini terjadi akumulasi keratin. Keratin menyebabkan sel-sel pada lapisan ini kehilangan nukleus dan akhirnya mati.
Stratum corneum merupakan lapisan yang terdapat di permukaan kulit. Lapisan ini dikenal sebagai lapisan tanduk yang tersusun dari sel-sel mati yang siap mengelupas. Sel-sel ini bersifat keras dan tahan terhadap air. Di tempat tertentu lapisan ini mengalami penebalan seperti penebalan di telapak tangan dan tapak kaki.
Jaringan dermis lebih tebal daripada epidermis. Dermis tersusun oleh jaringan ikat dan kolagen. Di dalam lapisan ini terdapat bagian-bagian seperti pembuluh darah, folikel rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat, serabut saraf, dan lapisan lemak subkutans.
Pembuluh darah berfungsi menyuplai oksigen dan nutrisi ke jaringan epidermis dan dermis. Selain itu, pembuluh darah juga berperan penting dalam mengatur suhu tubuh.
Folikel rambut merupakan kantong yang mengelilingi akar rambut. Dari folikel ini akan tumbuh rambut yang berwarna hitam. Warna hitam pada rambut disebabkan oleh adanya melanin.
Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak untuk mencegah kekeringan kulit dan rambut, selain itu juga melindungi kulit dari bakteri. Kulit yang mempunyai jaringan lemak (jaringan adipose), dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan.

Kelenjar keringat pada kulit berbentuk seperti pembuluh yang bergelung, tersusun dari sel-sel yang berfungsi menyerap cairan di sekitar kapiler dan menyimpannya di dalam pembuluh. Kelenjar ini mengalami desakan ke permukaan kulit dan jika ada rangsangan dari luar atau dari dalam tubuh akan menghasilkan keringat.
Kelenjar keringat terdapat di seluruh permukaan tubuh dan jumlahnya lebih kurang 2,5 juta. Permukaan tubuh yang paling sedikit mengandung kelenjar keringat adalah telapak tangan, ujung jari, dan kulit wajah. Aktivitas kelenjar keringat berada di bawah pengaruh pusat pengatur suhu di hipotalamus dengan enzim brandikinin. Dalam keadaan normal, tubuh kita mengeluarkan keringat sebanyak 50 cc per jam.
Keringat merupakan air yang di dalamnya mengandung garam-garam dan urea. Keluarnya keringat dari permukaan kulit membantu menurunkan suhu tubuh.

b. Gangguan dan Kelainan pada Kulit

Seperti halnya ginjal, kulit sebagai alat ekskresi juga dapat mengalami gangguan dan kelainan, di antaranya sebagai berikut. Jerawat, merupakan gangguan pada kulit yang disebabkan oleh aktivitas kelenjar lemak yang berlebihan, adanya gangguan pada proses pengelupasan kulit, serta adanya bakteri di permukaan kulit.
Eksim atau dermatitis, merupakan gangguan pada kulit yang disebabkan oleh alergi, stres bawaan, ataupun kontak dengan penyebab iritasi. Panu dan kurap, merupakan gangguan pada kulit yang disebabkan oleh jamur. Jamur ini biasanya tumbuh di daerah lipatan-lipatan kulit yang dipicu oleh kelembapan.
Gejala yang
tampak pada gangguan kulit ini antara lain gatal-gatal bersisik, berwarna putih (panu) dan kemerahan (kurap). Kusta, merupakan kelainan pada kulit yang disebabkan oleh Micobacterium leprae. Gejalanya terdapat benjol-benjol kecil berwarna merah muda atau ungu pada kulit. Benjolan ini
dapat menyebar secara berkelompok hingga sampai ke mata dan hidung serta menyebabkan pendarahan.

c. Cara Perawatan dan Penjagaan Kesehatan Kulit

Keadaan cuaca yang berubah-ubah mempengaruhi kesehatan kulit. Agar kulit tetap bersih, segar, dan sehat diperlukan perawatan seperti berikut.

1) Menjaga Kesegaran Kulit dengan Air

Air sebagai medium pengangkut dan pembuang zatzat sisa. Selain diminum secara teratur, air dapat
diperoleh dari sumber makanan yang mengandung air, seperti sayuran dan buah-buahan segar.

2) Diet Seimbang

Semua zat gizi diperlukan tubuh. Akan tetapi, zat gizi yang sangat diperlukan oleh kulit yaitu vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin C, dan mineral.

3) Olahraga yang Cukup

Berolahraga secara teratur sesuai dengan kapasitas dapat merangsang sirkulasi, membantu menghilangkan stres, serta membuat tubuh sehat.

4) Melindungi Kulit dari Sengatan Sinar Matahari

Sinar matahari, khususnya pada siang hari akan merusak serat elastin yang memberi kelenturan kulit.
Juga dapat merusak kolagen yang membentuk dan menunjang jaringan kulit. Pancaran sinar matahari
secara langsung pada siang hari dapat menyebabkan kulit lelah dan mengalami dehidrasi.

5) Menghindari Rokok

Kegiatan merokok dapat membuat kulit cepat tua. Hal ini karena sebatang rokok mengandung zat
benzopyrene. Zat ini dapat menghabiskan vitamin C dalam tubuh. Habisnya vitamin C ini dapat menyebabkan kerutan pada kulit terutama pada wajah. Nah, coba Anda bayangkan apa yang terjadi pada orang yang kekurangan vitamin C tetapi dia perokok.

6) Menghindari Alkohol

Mengonsumsi alkohol dapat menghabiskan simpanan vitamin B dalam tubuh dan mengurangi
cadangan vitamin C, sehingga alkohol ini dapat berakibat buruk bagi kulit.

7) Menghindari Stres

Stres dapat memicu gangguan tubuh, di antaranya kulit. Eksim merupakan satu contoh penyakit akibat stres kulit. Dengan meminimalkan stres, berarti telah mencegah bintik dan bercak pada kulit.


Sistem Ekskresi pada Manusia; Ginjal Gangguan Ekskresi serta Kelainannya

Mengeluarkan air seni, berkeringat, dan mengembuskan napas merupakan cara-cara tubuh untuk melakukan ekskresi. Zat-zat sisa hasil metabolisme ini dikeluarkan dalam bentuk urine, keringat, dan karbon dioksida. Zat-zat sisa ini diekskresikan di antaranya melalui organ ginjal, kulit, dan paru-paru.

Berikut ini adalah beberapa alat ekskresi yang terdapat pada manusia.
1. Ginjal
Dalam tubuh terdapat sepasang ginjal terletak di sebelah kanan dan kiri yang berdekatan dengan tulang-tulang pinggang. Bentuk ginjal seperti kacang ercis dengan panjang lebih kurang
10 cm.

a. Struktur Ginjal
Ginjal terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan luar yang disebut korteks dan lapisan dalam disebut medula. Korteks mengandung jutaan alat penyaring yang disebut nefron. Tiap nefron terdapat badan Malpighi (badan renalis). Badan Malpighi tersusun dari kapsul Bowman dan glomerulus.
Medula terdapat tubulus kontorti (tubulus renalis) yang bermuara pada tonjolan di pelvis renalis (ruang ginjal). Tubulus renalis ada tiga macam yaitu tubulus kontortus proksimal yang menyalurkan filtrat dari kapsul Bowman, lengkung Henle yang berupa saluran panjang menghujam ke bawah kemudian berbelok naik ke atas, dan tubulus kontortus distal yang menyalurkan filtrat ke duktus kolektivus.

Jadi, perjalanan filtrat secara singkat dapat dituliskan dengan
alur seperti berikut.

Kapsul Bowman ==>  tubulus kontortus distal ==> lengkung Henle ==> tubulus kontortus proksimal ==> duktus kolektivus

Nefron pada ginjal manusia terdapat 2 tipe yaitu nefron cortikal dan nefron duxtamedular. Nefron cortikal terdiri dari glomerulus dengan ukuran relatif kecil dan letaknya selalu di dalam korteks atau di luar medula.

Sementara itu, nefron duxtamedular memiliki glomerulus yang berukuran besar dan memiliki lengkung Henle yang memanjang masuk ke medula. Lengkung Henle terdiri atas lengkung Henle
descending yang mengangkut filtrat dari tubulus kontortus proksimal dan lengkung Henle ascending mengangkut filtrat menuju tubulus kontortus distal.

Nefron duxtamedular ini berperan mengatur konsentrasi urine agar urine yang akan diekskresikan bersifat hipertonis dibandingkan cairan tubuh.

Perhatikan gambar berikut untuk mengetahui lebih jelas mengenai struktur ginjal.

Di dalam ginjal terjadi proses pembentukan urine. Urine terbentuk melalui serangkaian proses filtrasi
(penyaringan) zat-zat sisa yang beracun, reabsorpsi dan sekresi, serta augmentasi (pengumpulan) zat-zat sisa yang tidak diperlukan lagi.


b. Proses Pembentukan Urine
Mula-mula darah yang mengandung air, garam, glukosa, urea, asam amino, dan amonia mengalir ke dalam glomerulus untuk menjalani proses filtrasi. Proses ini terjadi karena adanya tekanan darah akibat pengaruh dari mengembang dan mengerutnya arteri yang memanjang menuju dan meninggalkan glomerulus.

Akhir filtrasi dari glomerulus ditampung oleh kapsul Bowman dan menghasilkan filtrat glomerulus atau urine primer. Secara normal, setiap hari kapsul Bowman dapat menghasilkan 180 L filtrat glomerulus.

Filtrat glomerulus atau urine primer masih banyak mengandung zat yang diperlukan tubuh antara lain glukosa, garam-garam, dan asam amino.

Filtrat glomerulus ini kemudian diangkut oleh tubulus kontortus proksimal. Di tubulus kontortus proksimal zat-zat yang masih berguna direabsorpsi. Seperti asam amino, vitamin, dan beberapa ion yaitu Na+, Cl–, HCO3–, dan K+.

Sebagian ion-ion ini diabsorpsi kembali secara transpor aktif dan sebagian yang lain secara difusi.
Proses reabsorpsi masih tetap berlanjut seiring dengan mengalirnya filtrat menuju lengkung Henle dan tubulus kontortus distal.

Pada umumnya, reabsorpsi zat-zat yang masih berguna bagi tubuh seperti glukosa dan asam amino
berlangsung di tubulus renalis. Akan tetapi, apabila konsentrasi zat tersebut dalam darah sudah tinggi, tubulus tidak mampu lagi mengabsorpsi zat-zat tersebut. Apabila hal ini terjadi, maka zat-zat tersebut akan diekskresikan bersama urine.

Selain reabsorpsi, di dalam tubulus juga berlangsung sekresi. Seperti K+, H+, NH4+ disekresi dari darah menuju filtrat. Selain itu, obat-obatan seperti penisilin juga disekresi dari darah. Sekresi ion hidrogen (H+) berfungsi untuk mengatur pH dalam darah. Misalnya dalam darah terlalu asam maka ion hidrogen disekresikan ke dalam urine.

Sekresi K+juga berfungsi untuk menjaga mekanisme homeostasis. Apabila konsentrasi K+ dalam darah tinggi, dapat menghambat rangsang impuls serta menyebabkan kontraksi otot dan jantung menjadi menurun dan melemah.

Oleh karena itu, K+ kemudian disekresikan dari darah menuju tubulus renalis dan dieksresikan bersama urine.
Proses Reabsorbsi

Pada saat terjadi proses reabsorpsi dan sekresi di sepanjang tubulus renalis secara otomatis juga berlangsung pengaturan konsentrasi pada urine. Sebagai contoh, konsentrasi garam diseimbangkan melalui proses reabsorpsi garam. Di bagian lengkung Henle terdapat NaCl dalam konsentrasi tinggi.

Keberadaan NaCl ini berfungsi agar cairan di lengkung Henle senantiasa dalam keadaan hipertonik.
Dinding lengkung Henle descending bersifat permeabel untuk air, akan tetapi impermeabel untuk Na dan urea.

Konsentrasi Na yang tinggi ini menyebabkan filtrat terdorong ke lengkung Henle bagian bawah dan air bergerak keluar secara osmosis.

Di lengkung Henle bagian bawah, permeabilitas dindingnya berubah. Dinding lengkung Henle bagian bawah menjadi permeabel terhadap garam dan impermeabel terhadap air. Keadaan ini mendorong filtrat untuk bergerak ke lengkung Henle ascending.

Air yang bergerak keluar dari lengkung Henle descending dan air yang bergerak masuk saat di lengkung Henle ascending membuat konsentrasi filtrat menjadi isotonik.
Setelah itu, filtrat terdorong dari tubulus renalis menuju duktus kolektivus. Duktus kolektivus bersifat permeabel terhadap urea. Di sini urea keluar dari filtrat secara difusi.

Demikian juga dengan air yang bergerak keluar dari filtrat secara osmosis. Keluarnya air ini menyebabkan konsentrasi urine menjadi tinggi.
Dari duktus kolektivus, urine dibawa ke pelvis renalis. Dari pelvis renalis, urine mengalir melalui ureter menuju vesika urinaria (kantong kemih) yang merupakan tempat penyimpanan sementara bagi urine.

Urine ditampung di dalam kantong kemih (vesica urinaria) hingga mencapai kurang lebih 300 cc. Kemudian melalui uretra, urine dikeluarkan dari tubuh. Pengeluaran
urine ini diatur oleh otot sfinkter.



Di dalam urine tidak lagi terdapat protein dan glukosa. Apabila di dalam urine terdapat senyawa-senyawa tersebut, ini menunjukkan adanya gangguan pada ginjal.

c. Hal-Hal yang Mempengaruhi Produksi Urine
Ahli kesehatan mengatakan bahwa dengan banyak mengeluarkan urine maka tubuh menjadi sehat. Dikatakan sehat apabila dalam sehari mengeluarkan urine sekitar lebih kurang 1 liter. Banyak sedikitnya urine yang dikeluarkan setiap harinya di antaranya dipengaruhi oleh zat-zat diuretika,
suhu, konsentrasi darah, dan emosi.

Zat-zat diuretika mampu menghambat reabsorpsi ion Na+. Akibatnya konsentrasi Anti Diuretik Hormon (ADH) berkurang sehingga reabsorpsi air menjadi terhambat dan
volume urine meningkat.

Peningkatan suhu merangsang pengerutan abdominal sehingga aliran darah di glomerulus dan filtrasi turun. Selain itu, peningkatan suhu juga meningkatkan kecepatan respirasi. Hal ini menyebabkan volume urine menjadi turun.

Apabila kita tidak minum air seharian, maka konsentrasi (kadar) air dalam darah menjadi rendah. Hal ini akan merangsang hipofisis mengeluarkan ADH. Hormon ini akan meningkatkan reabsorpsi air di ginjal sehingga volume urine menurun. Demikian juga pada saat tegang atau marah dapat merangsang terjadinya perubahan volume urine.

d. Gangguan dan Kelainan pada Ginjal
Fungsi ginjal sebagai alat ekskresi dapat terganggu oleh berbagai sebab yang dapat menimbulkan penyakit dan kelainan-kelainan pada tubuh. Macam-macam penyakit dan kelainan tersebut sebagai berikut.
Nefritis yaitu rusaknya ginjal pada glomerulus akibat infeksi bakteri Streptococcus. Infeksi ini dapat menyebabkan urea dan asam urat masuk kembali ke dalam darah serta terganggunya reabsorpsi air. Jika urea dan asam urat masuk ke dalam darah menyebabkan uremia, dan apabila reabsorpsi air terganggu akan mengakibatkan edema atau pembengkakan kaki akibat terjadinya penimbunan air.

Apabila nefritis ini tidak segera terobati dapat mengakibatkan ”gagal ginjal”, yaitu tidak bekerjanya fungsi ginjal sebagai organ ekskresi. Gagal ginjal ini dapat ditolong dengan melakukan cuci darah.
Apabila fungsi ginjal terganggu, maka nefron tidak lagi mampu menyerap secara efektif beberapa substrat yang seharusnya diserap, contohnya: albumin, protein, dan
glukosa.

Apabila dalam urine seseorang terdapat albumin maka diduga menderita albuminuria. Namun, apabila di dalam urine ditemukan adanya glukosa maka diduga menderita glukosuria. Adanya glukosa dalam urine dapat disebabkan oleh tingginya glukosa dalam darah, sehingga nefron tidak mampu menyerap kelebihan glukosa tersebut.

Tingginya kadar glukosa dalam aliran darah dapat dipicu oleh kurangnya hormon insulin dalam tubuh. Gangguan pada ginjal dapat disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat. Misalnya terlalu banyak mengonsumsi garam mineral dan sedikit mengonsumsi air.

Hal ini dapat memicu terbentuknya batu ginjal di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, atau kandung kemih. Apabila batu ginjal terdapat di saluran ginjal, maka saluran urine akan tersumbat. Keadaan ini menyebabkan membesarnya salah satu ginjal (hidronefrosis) karena urine tidak dapat dialirkan
keluar.

Gesekan akibat batu ginjal menyebabkan peradangan pada organ urinaria sehingga memungkinkan eritrosit terangkut dalam urine. Apabila ini terjadi maka orang tersebut menderita hematuria.
Ujilah urine Anda melalui eksperimen berikut untuk mengetahui apakah urine Anda sehat atau tidak.

e. Terapi Penyakit Ginjal
Peranan ginjal sangat penting, maka gangguan pada fungsi ginjal dapat berakibat fatal. Gangguan ini dapat terjadi akibat adanya kelainan pada ginjal (penyakit ginjal primer) atau komplikasi penyakit sistemik (penyakit ginjal sekunder), seperti diabetes. Kelainan ringan pada ginjal dapat sembuh sempurna apabila penyebabnya dapat diatasi.

Terkadang cukup dengan pengobatan dan pengaturan diet. Sebaliknya, apabila memburuk kelainan ini bisa menjadi gagal ginjal akut. Salah satu alternatif untuk mengganti fungsi ginjal adalah dengan melakukan ginjal buatan dengan metode dialisis. Metode pengobatan seperti ini lebih dikenal
dengan nama hemodialisis (cuci darah).

Metode hemodialisis dilakukan melalui proses penyaringan atau pemisahan sisa-sisa metabolisme melalui selaput semipermeabel dalam mesin dialisis. Darah yang sudah bersih dipompa kembali
ke dalam tubuh. Cuci darah bisa dilakukan di rumah sakit atau klinik yang memiliki unit hemodialisis.

Selain hemodialisis, ada pula metode dialisis peritoneal. Dialisis ini dilakukan pada selaput rongga perut. Proses ini dibantu oleh cairan dialisis yang dimasukkan ke rongga perut melalui pipa karet yang dipasang dengan cara operasi kecil.

Selaput peritoneal berfungsi menyaring dan mengeluarkan sisa metabolisme, sehingga pembuluh darah pada selaput peritoneal berfungsi sebagai saringan ginjal.
Sistem dialisis ini ternyata amat efektif untuk menolong korban yang ginjalnya tidak berfungsi dengan baik. Cara ini juga memungkinkan penderita dalam kondisi kronik dapat bertahan hidup, walaupun memerlukan banyak waktu, uang, dan kesehatan psikologis.

Alternatif lain yang dapat dilakukan oleh penderita kerusakan ginjal kronik yaitu dengan pencangkokan ginjalbaru.

Operasi cangkok ginjal secara teknis sangat sederhana. Operasi ini diawali dengan menempatkan ginjal donor di dalam rongga perut bagian bawah, sedang arteri dan vena disambung pada arteri dan
vena usus masing-masing. Setelah itu, ureter dihubungkan dengan kantong kemih.

Masalah utama pada pencangkokan ginjal adalah terjadinya penolakan imun. Sistem imun resipien akan mengenali ginjal cangkokan sebagai zat asing dan akan merusaknya.
Akan tetapi, kini ada berbagai obat yang efektif untuk menekan mekanisme imun tubuh. Apabila penderita mempunyai kembar identik sebagai donor, maka penderita tidak memerlukan obat-obat imunosupresif. Ginjal cangkok hasil donor kembar identik dapat bertahan hidup lama (25 tahun merupakan rekor sampai tahun 1988).

f. Menjaga dan Memelihara Kesehatan Ginjal
Setelah memahami pentingnya peranan ginjal bagi tubuh, kita sadar untuk senantiasa menjaga dan memelihara kesehatan ginjal agar dapat berfungsi dengan baik. Apabila fungsi ginjal terganggu dapat memicu berbagai penyakit berat yang akan menyerang tubuh kita.

Dengan demikian, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam upaya menjaga dan memelihara kesehatan ginjal.

1) Minum Air Secukupnya
Minum air dalam jumlah cukup (8 liter/hari) merupakan salah satu cara agar ginjal tetap sehat. Minum air menjadikan seseorang sering ingin buang air seni. Hal ini mengakibatkan kotoran dan racun dalam tubuh dapat dibuang oleh ginjal melalui urine. Akan tetapi, terlalu banyak minum (melebihi 8 liter/hari) akan membahayakan ginjal. Hal ini karena jumlah penyerapan air oleh tubuh dan yang dikeluarkan dalam bentuk urine tidak seimbang.

2) Tidak Sembarangan Mengonsumsi Obat atau Menggunakan Bahan Kimia
Hasil proses berbagai macam obat akan dialirkan ke ginjal untuk difiltrasi. Beberapa antibiotik dan antinyeri jika dikonsumsi tanpa anjuran dan dosis dari dokter dapat merusak ginjal. Oleh karena itu, sebaiknya penggunaan obat harus dikonsultasikan kepada dokter terlebih dahulu.

Beberapa bahan kimia seperti alkohol atau cairan pembersih dapat merusak ginjal baik secara sengaja
atau tidak, baik termakan atau tersedak. Kita harus berhati-hati dalam pemakaian bahan kimia dan harus melihat petunjuk atau cara pemakaiannya.