Cara Mudah Menghafal Rumus Trigonometri, Identitas, Jumlah dan Selisih, Perkalian Lengkap

Oke deh...
Kita sudah belajar tentang rumus dasar trigonometri pada sudut segitiga


Kita juga sudah menelaah tentang sifat Sin-Cos-Tan tersebut  pada empat kuadran (I, II, III, dan IV)


Kita juga sudah mendalami karakter 'Trio Macan' itu (atau trio kwek-kwek juga boleh..he..he...) pada rumus jumlah dan selisih sudut.


Pastikan kalian sudah paham ketiga konsep di atas, jika belum kalian bisa klik ketiga judul tersebut untuk mempelajarinya sebelum membahas rumus turunan yang banyaknya nauzubillaaah... :')

Oke..? Siap?

Ini rumus-rumusnya.....!

Ta..da...!





He..he..he..

Yang mau pengsan silahkan...
yang mau nggeblak.. nggih monggo ...
yang mau baku tinju.. jangan... damai mas...damai...he..he..

Pusing ya... gimana cara ngapalnya? rumusnya seabrek kayak gitu....!

Itulah yang saya pusingkan saat dahulu kala... senang juga kalian bisa ikut merasakannya.. betapa empatinya kalian kepadaku.., jadi terharu... hiks...

Tapi.., tenang. Selalu ada jalan di setiap kesulitan. There is always a silver light in a cloudy sky...

Begini caranya...

Pertama.. rubah saja alpha dan beta menjadi A dan B. penyebutan alpha lebih ribet daripada A. agak enak ngapalkannya. disamping itu A lebih akrab di telinga dan lidah kita.

Dan..,

Sebenarnya, kesemua rumus itu berasal dari empat rumusan dasar jumlah dan selisih sudut di bawah ini.

Kalian sudah hafal kan? Kalau belum.. kalian bisa klik tautan ini.. di situ ada penjelasannya.
Untuk Tangens.., kerumitannya membuat saya lepas tangan dulu. ga ambil pusing...

Rumus Sin 2A dan Cos 2A

Kita masuk ke Rumus Jumlah Sudut. Jika A = B, maka A akan saya masukkan ke semua lambang B yang ada di rumus. saya sederhanakan maka akan muncul seperti bagan berikut.



Perhatikan hanya yang Sin(A+B) dan Cos (A+B), yang berturut-turut menjadi Sin 2A dan Cos 2A.

Dari sini kita dapatkan rumusan Sin 2A = 2 SinA CosA. Sin ini memang teratur, adil dan rapi...
dan kita juga dapatkan rumusan Cos 2A = Cos2 A - Sin2 A. Cos ni memang nyentrik.. senang betul membuat saya kesulitan lantaran susah buat angka pangkat di entri blog ini... hadeh...

Dan untuk Cos.. ada lagi turunannya. Yang mana, jika kita sudah hafal dengan identitas
Sin2 A + Cos2 A = 1..(angka 2 itu kuadrat ya... maaf. keterbatasan), sebenarnya kita tidak harus menghafalkan dua rumusan ini.

Ya.. itu rumusan Sin 2A dan Cos 2A. Bagaimana dengan Tangens? Jika ada soal yang mengeluarkan Tangens, saya akan memecahnya menjadi Tan 2A = sin 2A/Cos 2A. Dengan begitu, saya selesaikan sin dan cos, lalu sin saya bagi cos. Dengan begitu, saya tidak akan kehabisan space memory cuma untuk mengingat si doski yang sulit dipahami itu....
Di samping itu, dua 'cewek' yang manis dan satunya nyentrik sudah cukuplah... nambah satu lagi malah bisa cakar-cakaran... wkwkwk 

Lanjut...

Sekarang kita kembali ke empat rumusan dasar.

Rumus Perkalian Trigonometri

Saya buat berbeda warna... variasi, biar kalian nggak bosen. he..he..
Saya akan menjumlahkan bagian yang diblok warna ungu.. hingga nantinya cos A sin B 
dan -cos A sin B akan tereliminasi alias hilang... seperti bagan berikut.
Ta..da...
Bagian ungu tua nampak ada tanda (+) berarti daerah itu merupakan hasil penjumlahan dari 2 persamaan di bawahnya. Kita mendapatkan sin (A+B) + sin (A-B) = 2 sinA cosB.

Hal yang sama saya lakukan terhadap cos.., di bagian yang berwarna hijau. hasilnya adalah sebagai berikut..


Mudah dipahami? coba perhatikan tanda silang merahnya.. di situ letak penyederhanaannya. Kita dapatkan CoCo De CoCo... cos(A+B) + cos(A-B)  =  2 cosA cosB


Oke.. kita lanjutkan lagi ya....


Kalau tadi ditambah, sekarang dikurangi. Saya tidak akan berbelit.., langsung ke hasilnya..


Ya.. karena dikurang, semua tanda dari persamaan yang di bawah akan berubah. bisa kalian lihat ada tanda minus(-) merah di persamaan nomor dua baik di bagian blok biru muda atau merah muda. 

Dan hasilnya adalah sin(A+B) - sin(A-B) = 2 cosA sinB dan cos(A+B) - cos(A-B) = -2sinA sinB

Kita gabung hasil jerih payah kita menjadi tabel berikut...

Oke.. Jalan masih panjang. Kita akan menurunkan empat persamaan yang kita hasilkan menjadi bentuk berikut...


Di sini saya akan coba menjelaskan, bukan dengan kaidah penurunan rumus, namun hanya kaidah bagaimana cara mengingat rumusan itu. saya akan ambil contoh pada sisi kanan atas, sehingga menjadi seperti  ini...
Perhatikan, sebenarnya bentuk umum kedua rumusan itu sama. 

Semua sin atau cos akan menjadi sin atau cos
Semua operasi hitung tambah atau kurang akan menjadi tambah atau kurang.
Semua A diubah menjadi (A+B)
Semua B diubah menjadi (A-B)
Angka 2 tetap menjadi angka 2
Perbedaannya hanya penambahan pecahan 1/2 di rumusan turunannya. Tepatnya di depan (A+B) dan (A-B)

Ini berlaku untuk keempat rumusan di tabel itu...

Ya.. sejauh ini sudah 17 rumus kita telaah..

Ada baiknya kalian mahirkan dahulu penggunaan ketujuhbelas rumusan yang ada di atas. Jika kalian sudah mahir, kalian bisa menambah hafalan kalian dengan rumus trigonometri yang lain.

Coba dahulu menguji hafalan kalian dengan:
1. Tuliskan empat rumusan dasar jumlah/selisih sudut. (4rumusan)
2. Tuliskan kombinsi penjumlahan dan pengurangan rumusan (4 rumusan)
3. Tuliskan rumusan Sin 2A dan Cos 2A dengan mensubstitusi A ke B. (2 rumusan)
4. Substitusikan sin2 A + cos2 A = 1 ke hasil cos 2A pada nomor 3. (2 rumusan)
5. Turunkan bentuk rumusan di nomor 2 dengan mengganti A dan B menjadi (A+B) dan (A-B) serta mengalikan dengan 1/2 utk (A+B) dan (A-B) hasilnya.

Hafalkan prosesnya saja. Jika kalian sudah mampu., berarti hebat.. Selamat..!

Kita akan lanjutkan lagi di postingan yang lain.., masih ada beberapa rumus trigonometri yang siap menanti untuk kita hafalkan... Siap..?

Dan.. semua rumus itu akan saya gambarkan dalam satu lembar ukuran folio atau A4 agar mudah mengurutkan dan menghafalkannya.. dan INI DIA... !

Sampai Jumpa...!
Selamat Belajar... dan tetap semangat..!

Cara Mudah Menghafal Rumus Jumlah dan Selisih Sudut Trigonometri

Yap....
Kita ketemu lagi...

Kali ini, saya akan menjelaskan bagaimana cara menghafal rumus trigonometri jumlah dan selisih dua sudut versi makhlouk 'lelet-ngapal' seperti saya.

Kita mulai dengan empat rumus dasar jumlah dan selisih. seperti berikut...
Mungkin saya perlu sedikit menjelaskan di sini. 
Bagi saya trigonometri itu sebenarnya hampir sama dengan kehidupan kita. 

Saya 'definisikan' trigonometri sebagai cara saya merespon tiga orang gadis cantik dengan tiga karakter yang jauh berbeda... (he..he.. ngajak menghayal rada liar nih...) Atau pria ganteng deh untuk pembaca kaum hawa... atau terserah deh siapa objeknya khusus untuk yang LGBT atau yang orientasinya berbeda.., makanan juga boleh... (#ngayurbeneran)

Sinus saya pandang sebagai gadis/pria/apapun (kuda juga boleh   :) ) yang 'lurus-lurus aja'. Mengikuti aturan, cenderung adil, yah.. act and react properly lah....

Kalau Cosinus, rada nyentrik.. semaunya. buat dia bertolak belakang dengan umumnya manusia nggak jadi masalah asal semuanya running well. masih bagus sih.. masih bisa dipahami walau agak rumit.

Kalau Tangen... nah ini dia. Totally complicated... Rumit. Pake Bangets. Buat saya Tangens tuh lebih baik saya hindaraai ketemu dia. kalo papasan di gang, saya lebih memilih gang lain walaupun konsekuansinya harus menempuh jarak dua atau tiga kali lipat. Itu lebih baik daripada kena dampraatsss!!! Tuh kan dah keluar pentungannya. Udah deh.., untuk urusan yang satu ini saya pilih lepas Tangens.. angkat Tangens. Nyerah...!

Oke.. dari konsep gadis 'Trio Macan' tadi, kita lihat lagi rumusnya ya.


Untuk Sinus.. saya hafalkan : Sin = Sin Cos + Cos Sin, atau lebih singkat Sin=SinCosCosSin
                        (baca.. Sin (jeda sebentar) SinCosCosSin)

Saya coba perjelas untuk yang cosinus.

Untuk Cosinus.. Saya hafalkan : Cos = CosCos - SinSin, atau lebih singkat Cos=CosCosSinSin
                         (baca.. Cos (jeda) CosCosSinSin. Tanda berkebalikan dengan tanda di kiri sama     
                         dengan. (Ingat.. Cos itu tipikal yang nyentrik dan melawan arus, tapi masih bisa 
                         dipahami)

Untuk Tangens, rumus dasar masih mudah untuk dihafalkan. kalau sudahrumus turunan, saya lebih memilihi menggunakan sin per cos daripada hrs mengingat-ingat kerumitan tangens.. nggak deh... Mudah-mudahan saya bisa berikan contoh soalnya nanti...

Untuk Tangens... Saya hafalkan Tan = Tan+Tan Per 1-TanTan. (Baca; Tan (jeda) TanTan (jeda) per (jeda) 1MinTanTan).

Oke,,, dari penjelasan di atas kita sudah dapat meringkas keenam rumus dasar menjadi

Sin   SinCosCosSin
Cos  CosCosSinSin
Tan   TanTan per SatuMinTanTan
Untuk tanda, hanya Cos yang berkebalikan.
Atau kalian boleh memilih cara lain yang kalian anggap lebih nyaman untuk diingat ulang saat ulangan harian.

Ke depan kita akan membahas cara mudah menghafalkan rumus Trigonometri yang lebih rumit.. cukup sampai di sini dulu. Coba cek sisi kepala kalian... kalau-kalau mulai ada yang retak ... kalo ga ada.. berarti aman.. kepala Anda belum menunjukkan tanda-tanda mau peccaaahhhh.... he..he..

Selamat Belajar...!


Cara Mudah Menghafal Rumus Kuadran I, II, III, dan IV Trigonometri dan Contoh Soal serta Pembahasan

Hayyi...
Kita ketemu lagi dalam postingan kali ini.., tentang Cara Mudah Menghafal Rumus Trigonometri (lagi) Tentang Kuadran dan Rumus Jumlah dan Selisih Trigonometri.

Untuk sudut tumpul mulai dari 90o hingga 360o perlu memahami tentang kuadran. Di sini saya tidak akan menjelskan detail mengenai kuadran. Itu tugas Bapak dan Ibu guru kalian di sekolah..he..he...

Di sini, saya akan menampilkan keempat kuadran  sambil menampilkan rumusan yang sudah akhir dan menjadi kewajiban kalian untuk menghafal terutama saat menghadapi soal ulangan.   ^_^'




Oke , coba perhatikan...
Tentu kita kesulitan menghafalkan sekian banyak rumusan di keempat kuadran tersebut. Ada beberapa cara untuk mengingat keduabelas rumusan tersebut.


Yang pertama perlu diingat. rumusan itu menggunakan sumbu x sebagai patokan. sehingga sudutnya (180-A), (180+A) dan (360-A). sehingga hasilnya tidak berbolak-nalik (maksudnya sin, tetap menjadi sin. Yang berbolak balik hanya yang (90-A).
Kedua, urutan selalu Sinus, Cosinus baru Tangens.

Jika berpatokan pada sumbu x, (mis; (90+A), (90-A), (270-A), dan (270+A) maka semua akan berbolak-balik. Saya belum akan menjelaskannya di sini, khawatir kalian bingung. Jika ada yang merasa perlu membahas ini, bisa request di kolom komentar.

Perhatikan lagi gambar di atas....


KUADRAN I

Semua Postif, dan berbolak balik. Sinus menjadi Cosinus, Cosinus menjadi Sinus dan Tangens menjadi Cotangens.

KUADRAN II

Semua negatif kecuali, Sinus tetap Positif Sinus.

KUADRAN III

Semua negatif, kecuali Tangens tetap Positif Tangens.

KUADRAN IV

Semua negatif, kecuali Cosinus menjadi Positif Cosinus.

Untuk memudahkan menghafal ada tiga cara sesuai dengan kondisi Anda dan mana yang mudah untuk diingat.

1. Awwaluhu, Aakhiruhu, Wabainahuma.
Ini untuk anak pondok atau Tsanawiyah/Aliyah yang sudah biasa bahasa Arab. Kalimatnya mirip dengan doa makan apabila kita terlupa membaca basmalah. Yaitu. Bismillaahi awwaluhu waakhiiruhu.

2.ASTC (baca; astek); All-Sin-Tan-Cos
Kuadran pertama all positif. Kuadran II hanya Sin yang Positif. Kuadran III hanya Tan yang Positif. Kuadran IV hanya Cos yang Positif

3. BoSTaC (Bolakbalik-Sin-Tan-Cos)

4. Atau Bos SinTaCos juga bisa.

Terserah deh, yang mana yang kalian suka,,,,


Contoh Soal:
Tentukan Nilai dari
a. Sin 150o =
b. Cos 240o =
c. Tan 300o =

Jawab
Sin 150o = Sin (180-30)o =  BoSTaC(Kuadran II sin yang Positif) = Sin 30o = 1/2 = 0,5

Cos 240o = Cos(180 + 60)o= BoSTaC(Kuadran III tan yang Positif) = -Cos 60o = -1/2

Tan 300o = Tan (360 - 60)o = BoSTaC (Kuadran II cos yang Positif) = -Tan 60o = 1/3 akar 3.

Jika kalian masih bingung mencari nilai sinus cosinus atau tangens, dapat melihat di tautan ini.



Cukup dulu materinya. Nanti kita lanjutkan lagi pembahasan masih mengenai trigonometri. 

Have a nice day and happy learning...!

Cara Mudah Menghafal Rumus Trigonometri Sudut Segitiga, Sudut Istimewa, Identitas Trigonometri Contoh Soal dan Pembahasannya

Hellow.... kita jumpa lagi pada postingan kali ini.

Sekarang kita akan membahas mengenai sebuah bab yang bagi saya cukup sulit dan 'rada nyebelin'. Kenapa?

Karena saya suka matematika, alasan saya suka dengan matematika adalah "tidak ada hafalannya". Jadi, sekali faham rumus.. yacukup, dan bisa mengerjakan puluhan soal. Tapi bab ini ya.. 'rada nyebelin' itu tadi. Sebab di bab ini mautidak mau kita harus menghafalkan puluhan rumus untuk bisa menguasai seluruh babnya... Hadeehh.... cape deeh....

Akhirnya... ni otak yang IQ nya rada jongkok di bagian ngapal ini itu, terpaksa muter rada keras mencari cara untuk menghafalkan rumus versi orang yang rada lelet ngapal.

Akhirnya.., ketemu deh beberapa cara mengingat rumusan. Sebagian saya dapat dari bimbel, sebagian lagi hasil dari muterin rpm ni otak lbh cepat. Mudah-mudahan cara mudah mengingat ini cocok untuk kalian atau setidaknya bisa menjadi inspirasi untuk membuat model menghapal style kalian sendiri.

Oke.. selamat menikmati deh...

Cara Menghafal Rumus Dasar Trigonometri - Sudut Segitiga

Cara ini untuk mengingat berapa Sin A, Cos A dan Tan A. Ini rumus dasar. Mungkin sebagian dari kalian juga sudah tahu dan mempraktekannya. Yakni Sindemi-Cosami-Tandesa.

Lebih lengkapnya sebagai berikut.

Keterangan : miring
                        depan
                        samping

Contoh Soal.

1. Diketahui sebuah segitiga Sin C = 0,8. Tentukan nilai Cos C dan Tan C.

Jawab


Sisi samoing (alas) perlu kita cari menggunakan teorema pythagoras. Disini saya langsung menemukan angka 6. Bagi yang bingung dari mana angka 6 saya dapatkan, dapat merujuk ke postingan saya
Sehingga seperti gamber berikut. Langusung kita cari nilai Cosinus dan Tangennya,,


Mudah Bukan...?

Cara Menghafal Rumus Dasar Trigonometri - Sudut Istimewa

Saya biasanya menggunakan dua buah segitiga untuk mengingatnya. Seperti di bawah ini

Saya punya logika yang memudahkan dalam mengingat kedua segitiga ini. 

Untuk segitiga yang 30 dan 60 derajat, saya membuat segitiga siku-siku yang tidak sama sudut dan sisinya. saya ingat angka 1-2-akar3.
1 saya letakkan di sisi paling pendek. 2 saya letakkan di sisi paling panjang/sisi miring. sisanya akar 3. Berhadapan dengan 1 (sisi paling pendek) adalah sudut 30 derajat. sisanya sudut 60, dan tentunya sudut 90 derajat di hadapan sisi yang paling panjang/sisi miring.

Untuk sudut 45o lebih mudah. karna kedua sisinya sama. saya hanya mengingat angka 1-1-akar2





Bila cara ini kurang cocok untuk Anda, Anda bisa menghafalkan tabel di bawah ini dengan memperhatikan polanya....


Mudah bukan...?

Masih belum mudeng juga....?

Haduh....(he..he.. becanda) masih ada lagi cara menghafal dengan tabel berikut.

Coba kalian perhatikan polanya. Angka di atas memang bukan hasil akhir.., tapi mudah-mudahan bisa mempermudah mengingat angka dengan hanya memahami bahwa urutan yang  harus dihafal hanya akar nol hingga akar empat. Dan untuk tangen.. tinggal membagi antara sin dengan cos saja. Rumusan ada di sebelh kanan tabel.

Kalo masih susah juga.., saya sarankan Anda untuk mengecek ulang secara berkala kedua jempol kaki Anda....(he..he.. ganyambung banget..)

Ya... itu cara mengingat beberapa rumusan pythagoras. Masih ada yang lain yang akan menyusul di postingan di bawah ini. Pastikan Anda faham dulu konsep di atas, baru Anda coba fahami beberapa cara mudah di bawah ini.

Struktur dan Fungsi Sel Prokariotik dan Eukariotik pada Makhluk Hidup


Hai,.. uraian kali ini akan menjelaskan mengenai sel dan fungsi beberapa bagian terbesar sel yakni membran sel, sitoplasma dan organel-organel sel. Ada beberapa tautan yang bisa kalian lihat jika kalian belum memahami kata-kata tertentu dalam artikel ini.

Oke.. masuk ke materi ya...

Sel merupakan unit struktural terkecil dan merupakan kesatuan fungsional kehidupan. Setiap sel mempunyai struktur dan fungsi yang jelas untuk menjaga kelangsungan aktivitas kehidupan. 

Terimakasih kepada para ahli yang telah menemukan mikroskop elektron, sehingga mereka bisa menggunakan mikroskop elektron yang dapat memperbesar objek pengamatan sampai 1.000.000×. 

Dengan perbesaran ini, isi sel dalam sitoplasma yang menjalankan berbagai  fungsi dapat dilihat.

Sebuah sel mempunyai tiga bagian utama yaitu membran sel (selaput plasma), sitoplasma, dan organel-organel sel. Nukleus atau inti sel merupakan organel terbesar.

Struktur sel dibagi menjadi struktur sel prokariotik dan eukariotik. Setiap organisme pasti menjadi bagian dari salah satu dari  struktur sel tersebut, yaitu prokariotik atau eukariotik. Sel prokariotik hanya terdapat pada kingdom atau dunia Monera, dunia Archaebacteria (Archae), dan dunia Eubacteria (Bacteria). Adapun dunia Animalia, Plantae, Fungi, dan dunia Protista mempunyai struktur sel eukariotik. 

1. Struktur Sel Prokariotik

Semua sel prokariotik 
1. mempunyai membran plasma, nukleoid berupa DNA dan RNA, serta sitoplasma yang mengandung ribosom. 
2. memiliki membran inti sehingga bahan inti yang berada dalam sel mengadakan kontak langsung dengan protoplasma. 
3. tidak memiliki sistem endomembran (membran dalam), seperti retikulum endoplasma dan kompleks Golgi. 
4. tidak memiliki mitokondria dan kloroplas, tetapi mempunyai struktur yang berfungsi sama dengan keduanya, yaitu mesosom dan kromatofor. 

Contoh sel prokariotik adalah bakteri (Bacteria) dan Sianobakteri (Cyanobacteria). Perhatikan gambar struktur sel bakteri Escherichia coli yang mewakili sel prokariotik pada gambar berikut.
Struktur Bakteri e. coli;
Struktur Bakteri e. coli


Adapun bagian-bagian sel bakteri sebagai berikut.

a. Dinding Sel

Dinding sel bakteri dan Archae tersusun atas peptidoglikan, lipid, dan protein. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk yang tetap. Pada dinding sel terdapat pori-pori sebagai jalan keluar masuknya molekul-molekul.

b. Membran Plasma

Membran sel atau membran plasma tersusun atas molekul lipid dan protein. Membran plasma berfungsi sebagai pelindung molekular sel terhadap lingkungan di sekitarnya, dengan jalan mengatur lalu lintas molekul dan ion-ion dari dalam.

c. Sitoplasma

Sitoplasma tersusun atas air, protein, lipid, mineral, dan enzim-enzim. Enzim-enzim digunakan untuk mencerna makanan secara ekstraselular dan untuk melakukan proses metabolisme sel. Metabolisme sel meliputi proses penyusunan (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) zat-zat.

d. Mesosom 

Kadang-kadang pada tempat tertentu, membran plasma melekuk ke dalam membentuk bangunan yang disebut mesosom. Mesosom berfungsi sebagai penghasil energi. Biasanya mesosom terletak dekat dinding sel yang baru terbentuk pada saat pembelahan biner sel bakteri. Pada membran mesosom terdapat enzim-enzim pernapasan yang berperan dalam reaksi-reaksi oksidasi untuk menghasilkan energi.

e. Ribosom

Ribosom merupakan organel tempat berlangsungnya sintesis protein. Ukurannya sangat kecil, berdiameter antara 15–20 nm (1 nanometer = 10 –9 meter). Di dalam sel E. coli terkandung 15.000 butir ribosom atau sekitar 25% massa total sel bakteri.

f. DNA

DNA atau asam deoksiribonukleat merupakan persenyawaan yang tersusun atas gula deoksiribosa, fosfat, dan basa-basa nitrogen. DNA berfungsi sebagai pembawa informasi genetik, yaitu sifat-sifat yang harus diwariskan kepada keturunannya. Oleh sebab itu, DNA disebut pula sebagai materi genetik. 

g. RNA

RNA atau asam ribonukleat merupakan persenyawaan hasil transkripsi DNA. Jadi, bagian tertentu DNA melakukan transkripsi membentuk RNA. RNA membawa kode-kode genetik sesuai pesanan DNA. Selanjutnya, kode-kode genetik itu akan diterjemahkan dalam bentuk urutan asam amino dalam proses sintesis protein.

Demikianlah struktur sel prokariotik pada bakteri E. coli. Ternyata, bakteri mempunyai bagian-bagian sel yang rumit. Setiap bagian sel ini mempunyai peranan yang penting bagi kelangsungan hidup sebuah sel. 

2. Struktur Sel Eukariotik

Semua sel eukariotik memiliki membran inti. Selain itu, sel eukariotik memiliki sistem endomembran, yakni memiliki organel-organel bermembran seperti retikulum endoplasma, kompleks Golgi, mitokondria, dan lisosom. Sel eukariotik juga memiliki sentriol. Perhatikan gambar tentang struktur sel eukariotik di bawah ini.
Sel Tumbuhan; Eukariotik
Sel Tumbuhan; Eukariotik
Sel Hewan; Eukariotik;
Sel Hewan; Eukariotik

Berikut ini akan dibahas mengenai struktur sel eukariotik yang meliputi membran plasma, sitoplasma, dan organel-organel sel (ribosom, kompleks Golgi, mitokondria, lisosom, badan mikro, dan mikrotubulus).

a. Membran Sel (Selaput Plasma)

Membran sel merupakan bagian terluar sel yang membatasi bagian dalam sel dengan lingkungan luar. Membran sel merupakan selaput selektif permeabel, artinya hanya dapat dilalui molekul-molekul tertentu seperti glukosa, asam amino, gliserol, dan berbagai ion.

Membran sel mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut.
1) Sebagai reseptor (penerima) rangsang dari luar, seperti hormon dan bahan kimia lain, baik dari lingkungan luar maupun dari bagian lain dalam organisme itu sendiri.

2) Melindungi agar isi sel tidak keluar meninggalkan sel.

3) Mengontrol zat-zat yang boleh masuk maupun keluar meninggalkan sel. Hal inilah yang menyebabkan membran plasma bersifat semipermeabel (selektif permeabel).

4) Sebagai tempat terjadinya kegiatan biokimiawi, seperti reaksi oksidasi dan respirasi.

Berdasarkan analisis kimiawi dapat diketahui bahwa hampir seluruh membran sel terdiri atas lapisan protein dan lapisan lipid (lipoprotein). Membran plasma terdiri atas dua lapisan, yaitu berupa lapisan lipid rangkap dua (lipid bilayer).

Lapisan lipid disusun oleh fosfolipid. Fosfolipid adalah lipid yang mengandung gugus fosfat dan terdiri atas bagian kepala (polar head) dan bagian ekor (nonpolar tail). Bagian kepala bersifat hidrofilik (suka air), sedangkan bagian ekor bersifat hidrofobik (tidak suka air). Lipid terdiri atas fosfolipid, glikolipid, dan sterol.

1) Fosfolipid, yaitu lipid yang mengandung gugusan fosfat.
2) Glikolipid, yaitu lipid yang mengandung karbohidrat.
3) Sterol, yaitu lipid alkohol terutama kolesterol.

Lapisan protein membran sel terdiri atas glikoprotein.

Lapisan protein membentuk dua macam lapisan, yaitu lapisan protein perifer atau ekstrinsik dan lapisan protein integral atau intrinsik.

Lapisan protein perifer membungkus bagian kepala (polar head) lipid rangkap dua bagian luar.

Lapisan protein integral membungkus bagian kepala (polar head) lipid rangkap dua bagian dalam. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut.
Membran Sel dan Protein Penyusunnya
Membran Sel dan Protein Penyusunnya

Di depan telah dijelaskan bahwa membran plasma bersifat selektif permeabel (semipermeabel) yang artinya membran plasma dapat dilalui oleh molekul atau ion tertentu. Perpindahan molekul atau ion melewati membran ada dua macam, yaitu transpor pasif dan transpor aktif.

1) Transpor pasif adalah perpindahan molekul atau ion tanpa menggunakan energi sel. Perpindahan molekul tersebut terjadi secara spontan dari konsentrasi tinggi ke rendah. Contoh transpor pasif adalah difusi dan osmosis.
2) Transpor aktif adalah perpindahan molekul atau ion menggunakan energi dari sel itu. Contoh transpor aktif adalah pompa ion natrium (Na+)/kalium (K+), endositosis,dan eksositosis.

Untuk lebih jelasnya kalian dapat melihat nya di Transport Aktif dan Transport Pasif

b. Sitoplasma

Sitoplasma merupakan materi yang mengisi antara inti dan selaput plasma. Sitoplasma yang berada dalam nukleus disebut nukleoplasma. Pada sel tumbuhan, sitoplasma dibedakan menjadi dua, yaitu yang berbatasan dengan selaput plasma disebut ektoplasma dan yang di bagian dalam disebut endoplasma. Ektoplasma lebih jernih dan kompak.

Ektoplasma pada sel hewan berupa selaput plasma itu sendiri. Endoplasma sel tumbuhan mengandung banyak plastida (zat warna).

Komponen utama penyusun sitoplasma sebagai berikut.

1) Cairan seperti gel (agar-agar atau jeli) yang disebut sitosol.

2) Substansi simpanan dalam sitoplasma. Substansi ini bervariasi tergantung tipe selnya. Sebagai contoh, sitoplasma sel hati mengandung simpanan molekul glikogen, sedangkan sitoplasma sel lemak mengandung tetesan lemak besar.

3) Jaringan yang strukturnya seperti filamen (benang) dan serabut yang saling berhubungan. Jaringan benang dan serabut disebut sitoskeleton yang berfungsi sebagai kerangka sel.

4) Organel-organel sel.
Matriks sitoplasma atau bahan dasar sitoplasma disebut sitosol. Sitoplasma dapat berubah dari fase sol ke gel dan sebaliknya. Matriks sitoplasma tersusun atas oksigen 62%, karbon 20%, hidrogen 10%, dan nitrogen 3% yang tersusun dalam senyawa organik dan anorganik. Unsur-unsur lain adalah: Ca 2,5%; P 1,14%; Cl 0,16%; S 0,14%; K 0,11%; Na 0,10%; Mg 0,07%; I 0,014%; Fe 0,10%; dan unsur-unsur lain dalam jumlah yang sangat kecil.

Sifat-sifat fisikawi matriks sitoplasma sebagai berikut.
1) Efek Tyndal yaitu kemampuan matriks sitoplasma memantulkan cahaya.
2) Gerak Brown yaitu gerak acak (zig-zag) partikel penyusun koloid.
3) Gerak siklosis yaitu gerak matriks sitoplasma berupa arus melingkar.
4) Memiliki tegangan permukaan.
5) Elektrolit yaitu kemampuan molekul menghantarkan arus listrik.

Matriks sitoplasma dapat bertindak sebagai larutan penyangga (buffer). Sifat biologis matriks sitoplasma adalah mampu mengenali rangsang (iritabilitas) dan mengantar rangsang (konduktivitas).

Adapun fungsi sitosol sebagai berikut.

1) Sumber bahan kimia penting bagi sel karena di dalamnya terdapat senyawa-senyawa organik terlarut, ion-ion, gas, molekul kecil seperti garam, asam lemak, asam amino, nukleotida, molekul besar seperti protein, dan RNA yang membentuk koloid.

2) Tempat terjadinya reaksi metabolisme, seperti glikolisis, sintesis protein, dan sintesis asam lemak.

c. Sitoskeleton

Sitoskeleton atau rangka sel tersusun atas tiga jenis serabut yang berbeda yaitu, mikrofilamen, mikrotubulus, dan filamen intermediar.

1) Mikrofilamen

Mikrofilamen adalah rantai ganda protein yang bertaut dan tipis. Mikrofilamen tersusun atas dua macam protein, yaitu aktin dan miosin. Mikrofilamen banyak terdapat pada sel-sel otot. Mikrofilamen mempunyai diameter 7 nm sehingga pengamatannya harus menggunakan mikroskop elektron.

2) Mikrotubulus

Mikrotubulus adalah rantai-rantai protein yang membentuk spiral. Spiral ini membentuk tabung berlubang yang panjangnya mencapai 2,5 mm dengan diameter 25 nm. Mikrotubulus tersusun atas protein yang dikenal sebagai tubulin.

Mikrotubulus merupakan penyusun sitoskeleton yang terbesar. Mikrotubulus terdapat pada gelendong sel, yaitu berupa benang-benang spindel yang menghubungkan dua kutub sel pada waktu sel membelah. 

Gerakan kromosom dari daerah ekuator ke kutub masing-masing pada anafase dikendalikan oleh mikrotubulus. Dengan demikian, mikrotubulus mempunyai fungsi mengarahkan gerakan komponen-komponen sel, mempertahankan bentuk sel, serta membantu dalam pembelahan mitosis.

3) Filamen Intermediar

Filamen intermediar adalah rantai molekul protein yang membentuk untaian yang saling melilit. Filamen ini berdiameter 8 – 10 nm. Disebut serabut intermediar karena ukurannya di antara ukuran mikrofilamen dan mikrotubulus. Serabut ini tersusun atas protein yang disebut fimentin, tetapi tidak semua sel filamen intermediarnya tersusun atas fimentin. Misalnya sel kulit filamennya tersusun atas protein keratin. Perhatikan gambar di bawah  untuk mengetahui susunan sitoskeleton.
Skema Sitoskeleton
Skema Sitoskeleton

d. Nukleus

Nukleus atau inti sel merupakan bagian penting sel yang berperan sebagai pengendali kegiatan sel. Nukleus merupakan organel terbesar yang berada dalam sel.  Nukleus biasanya terletak di tengah sel dan berbentuk bulat atau oval.



Nukleus, Nukleoplasma, Nukleolus
Nukleus, Nukleoplasma, Nukleolus
Pada umumnya sel organisme berinti tunggal, tetapi ada juga yang memiliki lebih dari satu inti. Berdasar jumlah nukleus, sel dapat dibedakan sebagai berikut.

1) Sel mononukleat (berinti tunggal), misalnya sel hewan dan tumbuhan.

2) Binukleat (inti ganda), contohnya Paramaecium.

3) Multinukleat (inti banyak), misalnya Vaucheria (sejenis alga) dan beberapa jenis jamur.

Di dalam nukleus terdapat matriks yang disebut nukleoplasma, nukleolus, RNA, dan kromosom. Kromosom tersusun atas protein dan DNA. 


Setiap nukleus tersusun atas beberapa bagian penting sebagai berikut.

1) Membran Nukleus (Selaput Inti)

Selaput inti merupakan bagian terluar inti yang memisahkan nukleoplasma dengan sitoplasma. Selaput inti terdiri atas dua lapis membran (bilaminair), setiap lapis merupakan lapisan bilayer.

Ruang antara membran disebut perinuklear atau sisterna. Pada membran ini terdapat porus yang berfungsi untuk pertukaran molekul dengan sitoplasma.


Berdasarkan ada tidaknya selaput inti, dibedakan dua tipe sel yaitu sel prokariotik (tidak memiliki selaput inti) dan sel eukariotik (memiliki selaput inti).

2) Nukleoplasma

Nukleoplasma adalah cairan inti (karyotin) yang bersifat transparan dan semisolid (kental). Nukleoplasma mengandung kromatin, granula, nukleoprotein, dan senyawa kimia kompleks. Pada saat pembelahan sel, benang kromatin menebal dan memendek serta mudah menyerap zat warna disebut kromosom.

Benang kromatin tersusun atas protein dan DNA. Di dalam benang DNA inilah tersimpan informasi kehidupan. DNA akan mentranskripsi diri (mengopi diri) menjadi RNA yang selanjutnya akan dikeluarkan ke sitoplasma.

3) Nukleolus

Nukleolus atau anak inti tersusun atas fosfoprotein, orthosfat, DNA, dan enzim. Nukleolus terbentuk pada saat terjadi proses transkripsi (sintesis RNA) di dalam nukleus. Jika transkripsi berhenti, nukleolus menghilang atau mengecil. Jadi, nukleolus bukan merupakan organel yang tetap.

Jadi, nukleus memiliki arti penting bagi sel karena mempunyai beberapa fungsi berikut.

1) Pengatur pembelahan sel.
2) Pengendali seluruh kegiatan sel, misalnya dengan memasukkan RNA dan unit ribosom ke dalam sitoplasma.
3) Pembawa informasi genetik.

e. Retikulum Endoplasma

Retikulum endoplasma merupakan organel yang tersusun oleh membran yang terbentuk seperti jala.
Retikulum Endoplasma
Retikulum Endoplasma
Retikulum sendiri berasal dari kata reticular yang berarti anyaman benang atau jala. Letaknya memusat pada bagian dalam sitoplasma (endoplasma), sehingga disebut sebagai retikulum endoplasma (RE). Membran RE merupakan kelanjutan dari membran nukleus hingga ke membran plasma. Jadi, RE merupakan saluran penghubung antara nukleus dengan bagian luar sel. 

Dalam sel terdapat dua tipe retikulum endoplasma sebagai berikut.

1) Retikulum Endoplasma Kasar
Permukaan retikulum endoplasmanya diselubungi oleh ribosom yang tampak berbintil-bintil sehingga disebut RE kasar. Ribosom adalah tempat sintesis protein. Protein ini akan ditampung oleh RE kasar yaitu dalam rongga RE.

2) Retikulum Endoplasma Halus
RE halus adalah RE yang tidak ditempeli ribosom sehingga permukaannya halus.

Retikulum endoplasma mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut.

Sintesis protein dari RE ke Komplek Golgi
Sintesis protein dari RE ke Komplek Golgi
1) Mensintesis lemak dan kolesterol (RE kasar dan RE halus).

2) Menampung protein yang disintesis oleh ribosom untuk disalurkan ke kompleks Golgi dan akhirnya dikeluarkan dari sel (RE kasar).

3) Transportasi molekul-molekul dari bagian sel yang satu ke bagian sel yang lain (RE kasar dan RE halus).

4) Menetralkan racun (detoksifikasi), misalnya RE yang ada di dalam sel-sel hati.




f. Ribosom

Ribosom
Ribosom
Ribosom merupakan struktur paling kecil yang tersuspensi dalam sitoplasma dan terdapat di sel eukariotik maupun prokariotik. Pada sel eukariotik, ribosom terdapat bebas dalam sitoplasma atau terikat RE. Ribosom tersusun atas protein dan RNA. Ribosom terdiri dari dua subunit, yaitu subunit kecil dan subunit besar.

Untuk mengetahui struktur ribosom. Tiap-tiap subunit disintesis dalam nukleolus dan dikeluarkan melalui porus nukleus ke sitoplasma tempat kedua subunit bergabung. Ribosom berperan dalam sintesis protein.



g. Kompleks Golgi

Kompleks Golgi dijumpai pada hampir semua sel tumbuhan dan hewan. Pada sel tumbuhan, kompleks Golgi disebut diktiosom. Badan Golgi (ditemukan tahun 1898 oleh Camillio Golgi) tersebar dalam sitoplasma dan merupakan salah satu komponen terbesar dalam sel. Antara badan Golgi satu dengan yang lain berhubungan dan membentuk struktur kompleks seperti jala. Badan Golgi sangat penting pada sel sekresi.
Komplek Golgi
Komplek Golgi
Kompleks Golgi dan RE mempunyai hubungan erat dalam sekresi protein sel. Di depan telah dikatakan bahwa RE menampung dan menyalurkan protein ke Golgi.

Golgi mereaksikan protein itu dengan glioksilat sehingga terbentuk glikoprotein untuk dibawa ke luar sel. Oleh karena hasilnya disekresikan itulah maka Golgi disebut pula sebagai organel sekretori. 

Selain itu, kompleks Golgi juga mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut.

1) Tempat sintesis polisakarida seperti mukus, selulosa, hemiselulosa, dan pektin (penyusun dinding sel tumbuhan).

2) Membentuk membran plasma.

3) Membentuk kantong sekresi untuk membungkus zat yang akan dikeluarkan sel, seperti protein, glikoprotein, karbohidrat, dan lemak.

4) Membentuk akrosom pada sperma, kuning telur pada sel telur, dan lisosom.

h. Lisosom

Lisosom berasal dari kata lyso = pencernaan dan soma = tubuh, merupakan membran kantong kecil yang berisi enzim hidrolitik yang disebut lisozim. Lisosom adalah organel berbentuk agak bulat dan dibatasi membran tunggal.  Lisosom terdapat hampir pada semua sel eukariotik, terutama sel-sel yang bersifat fagositik seperti leukosit. Lisosom berisi enzim-enzim hidrolitik seperti protease, lipase, nuklease, fosfatase, dan enzim pencerna yang lain. Perhatikan Gambar 1.23 di samping.
Lisosom
Lisosom

Enzim lisosom adalah suatu protein yang diproduksi oleh ribosom dan kemudian masuk ke RE. Dari RE, enzim dimasukkan ke dalam membran kemudian dikeluarkan oleh sitoplasma menjadi lisosom.

Selain itu, ada pula enzim yang dimasukkan terlebih dahulu ke Golgi. Enzim itu dibungkus membran kemudian dilepaskan dalam sitoplasma oleh Golgi. Jadi, proses pembentukan lisosom dapat dilakukan secara langsung oleh RE atau oleh Golgi.

Proses pencernaan oleh lisosom berlangsung misalnya saat sel menelan bakteri secara fagositosis. Bakteri itu dimasukkan ke dalam vakuola.

Vakuola yang berisi bakteri segera dihampiri lisosom. Membran lisosom dan membran vakuola bersinggungan dan bersatu.

Enzim lisosom masuk ke dalam vakuola dan mencerna bakteri. Substansi hasil pencernaan lisosom disimpan dalam vesikel kemudian ditranspor ke membran plasma dan dikeluarkan dari sel.

Secara rinci lisosom mempunyai fungsi sebagai berikut.

1) Melakukan pencernaan intrasel.

2) Autofagi yaitu menghancurkan struktur yang tidak dikehendaki, misalnya organel lain yang sudah tidak berfungsi.

3) Eksositosis yaitu pembebasan enzim keluar sel, misalnya pada pergantian tulang rawan pada perkembangan tulang keras.

4) Autolisis yaitu penghancuran diri sel dengan membebaskan isi lisosom ke dalam sel, misalnya terjadi pada saat berudu menginjak dewasa dengan menyerap kembali ekornya.

5) Menghancurkan senyawa karsinogenik.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa lisosom mempunyai peranan penting dalam sel. Bagaimana jika lisosom mengalami kegagalan fungsi? Kegagalan dalam proses pencernaan oleh lisosom dapat menyebabkan penyakit silikosis dan rematik.

i. Badan Mikro

Badan mikro hampir menyerupai lisosom, berbentuk agak bulat, diselubungi membran tunggal, dan di dalamnya berisi enzim katalase dan oksidase.

Terdapat dua tipe badan mikro, yaitu peroksisom dan glioksisom. Peroksisom terdapat pada sel hewan, fungi, dan daun tanaman tingkat tinggi.
Peroksisom
Peroksisom

Untuk mengetahui letak peroksisom di dalam sel. Peroksisom berperan dalam oksidasi substrat menghasilkan H2O2(bersifat racun bagi sel) yang selanjutnya dipecah menjadi H2O + O2

Peroksisom penting dalam penyerapan cahaya dan respirasi sehingga berhubungan erat dengan kloroplas dan mitokondria.

Peran lain peroksisom selain melindungi sel dari H2O2, juga berperan dalam perubahan lemak menjadi karbohidrat dan perubahan purin dalam sel. Glioksisom terdapat pada sel tanaman.

Glioksisom berperan dalam metabolisme asam lemak dan tempat terjadinya siklus glioksilat.

j. Mitokondria

Mitokondria berbentuk bulat panjang atau seperti tongkat terdapat pada sel eukariotik aerob. Mitokondria dibatasi dua lapis membran yang kuat, fleksibel, dan stabil, serta tersusun atas lipoprotein. Membran dalam membentuk tonjolan-tonjolan yang disebut krista untuk memperluas permukaan

agar penyerapan oksigen lebih efektif. Ruangan dalam mitokondria berisi cairan disebut matriks mitokondria. Matriks ini kaya enzim pernapasan (sitokrom), DNA, RNA, dan protein. 
Mitokondria
Mitokondria

Mitokondria memiliki DNA sendiri yang mengkode sintesis protein spesifik. Mitokondria berfungsi dalam oksidasi makanan, respirasi sel, dehidrogenasi, fosforilasi oksidasif, dan sistem transfer elektron.

Oksidasi zat makanan di dalam mitokondria menghasilkan energi dan zat sisa.  Berkaitan dengan fungsi tersebut mitokondria sering disebut the power house of cell.

k. Kloroplas

Khloroplas
Khloroplas
Kloroplas hanya terdapat pada sel tumbuhan dan Algae tertentu.

Kloroplas dibatasi membran ganda.

Di dalam kloroplas terdapat klorofil (pigmen fotosintetik) dan pigmen lain yang terletak pada membran atau pada bahan dasar di dalam kloroplas.

Bahan dasar kloroplas berupa cairan disebut stroma. 

Kloroplas berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis. Peran pigmen untuk menangkap cahaya matahari yang akan diubah menjadi energi kimia.

l. Sentriol 

Sel hewan dan beberapa mikroorganisme serta tumbuhan tingkat rendah mengandung dua sentriol
Sentriol
Sentriol
dalam sitoplasma. Sentriol terletak di dekat permukaan luar nukleus.


Setiap sentriol terdiri atas sebaris silinder sebanyak sembilan mikrotubul.  Sentriol berperan dalam proses pembelahan sel.



Secara ringkas fungsi beberapa organel sel dijelaskan seperti dalam tabel berikut.
Tabel Organel dan Fungsinya
Tabel Organel dan Fungsinya

Pengertian dan Perbedaan Difusi, Osmosis, Endositosis dan Eksositosis

DIFUSI

Uraian berikut akan membahas proses terjadinya transpor pasif dan transpor aktif dengan lebih rinci.

Difusi adalah perpindahan molekul-molekul dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah baik melalui membran plasma ataupun tidak.
Molekul dan ion yang terlarut dalam air bergerak secara acak dengan konstan. Gerakan acak ini mendorong terjadinya difusi. Difusi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu difusi sederhana dan difusi terbantu (facilitated diffusion).


a) Difusi Sederhana

Proses Difusi pada Gula Terlarut; Pengertian dan Perbedaan Difusi, Osmosis, Endositosis dan Eksositosis
Proses Difusi pada Gula Terlarut
Molekul zat dapat berdifusi secara spontan hingga dicapai kerapatan yang sama dalam suatu ruangan. Sebagai contoh, setetes parfum akan menyebar ke seluruh ruangan (difusi gas di dalam medium udara).

Molekul dari sesendok gula akan menyebar ke seluruh volume air dalam gelas meskipun tidak diaduk (difusi zat padat di dalam medium air) sehingga kerapatan zat tersebut merata. Perhatikan gambar proses terjadinya difusi di samping.

Peristiwa difusi sederhana dapat diamati ketika kita memasukkan segumpal gula ke dalam air (a), molekul-molekulnya terlarut (b), dan tersebar (berdifusi) (c). Pada akhirnya proses difusi menyebabkan gula tersebar merata ke dalam air (d).


b) Difusi Terbantu

Skema Difusi Terbantu; Pengertian dan Perbedaan Difusi, Osmosis, Endositosis dan Eksositosis
Skema Difusi Terbantu
Difusi terbantu merupakan proses difusi dengan perantara protein pembawa (carrier protein). Arah perpindahan molekul seperti halnya pada difusi biasa yaitu dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, hanya saja protein pembawa membantu proses perpindahan molekul ini.

Difusi terbantu merupakan transpor melalui media pembawa. Pada proses ini, molekul diikat oleh reseptor pada sisi luar sel dan dilewatkan melalui membran plasma oleh protein trans-membran yang telah mengalami perubahan susunan. Setelah itu, protein pembawa kembali pada susunan semula. Protein pembawa juga dapat membuat celah yang dapat dilalui oleh ion-ion seperti Cl– dan Na+ . 

Perhatikan skema difusi terbantu pada di samping.

OSMOSIS

Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui membran semipermeabel dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi ke larutan yang konsentrasi airnya rendah. 
Dengan kata lain, osmosis juga berarti perpindahan molekul dari larutan berkepekatan rendah (hipotonis) ke larutan berkepekatan tinggi (hipertonis) melalui selaput (membran) semipermeabel.

Proses Terjadinya Osmosis Pada Membran Semipermeabel; Pengertian dan Perbedaan Difusi, Osmosis, Endositosis dan Eksositosis
Proses Terjadinya Osmosis
Pada Membran Semipermeabel 
Perhatikan skema osmosis pada Gambar 1.11 agar Anda lebih paham tentang proses terjadinya osmosis.

a) Lubang bawah tabung gelas yang berisi larutan garam ditutup dengan membran selektif permeabel, yang dapat dilewati molekul air tetapi tidak dapat dilewati garam.

b) Ketika tabung dimasukkan dalam gelas beker berisi akuades, molekul air berosmosis ke dalam tabung sehingga volume larutan dalam tabung bertambah. 

c) Larutan berhenti naik ketika tekanan berat akuades mampu mengimbangi tekanan osmotik.

Peristiwa osmosis terjadi dalam sel. Bila konsentrasi larutan dalam sel tinggi, air akan masuk sel dan terjadi endosmosis. Hal ini menyebabkan tekanan osmosis sel menjadi tinggi. Keadaan yang demikian dapat memecahkan sel (lisis). 

Jadi, lisis adalah hancurnya sel karena rusaknya atau robeknya membran plasma.

Sebaliknya, apabila konsentrasi larutan di luar sel lebih tinggi, air dalam sel akan keluar dan terjadi eksosmosis.

Eksosmosis pada hewan akan menyebabkan pengerutan sel yang disebut krenasi dan pada tumbuhan akan menyebabkan terlepasnya membran dari dinding sel yang disebut plasmolisis. Perhatikan Gambar berikut.
Pengertian dan Perbedaan Difusi, Osmosis, Endositosis dan Eksositosis

Dari Gambar disamping, dapat diketahui bahwa sel hewan dapat mengalami lisis (pecah) apabila larutan di luar sel bersifat hipotonik. Perhatikan tanda panah biru. Tanda panah menunjukkan aliran air yang berosmosis masuk ke dalam sel.

Sebaliknya, sel hewan akan mengalami krenasi apabila larutan diluar sel bersifat hipertonik. Perhatikan tanda panah biru yang menunjukkan aliran air keluar dari sel menuju medium hipertonik yang lebih pekat.

Sel akan membiarkan air masuk dan keluar secara berimbang apabila kondisi medium larutan bersifat isotonik.

Perhatikan contoh berikut agar Anda mengetahui lebih jelas mengenai terjadinya krenasi dan lisis pada sel darah merah.


Cermati tiga bentuk sel darah merah pada gambar berikut.
Sel darah Merah dalam larutan hipertonik, isotonik dan hipotonik; Pengertian dan Perbedaan Difusi, Osmosis, Endositosis dan EksositosisJika sel darah merah ditempatkan dalam air laut, maka cairan sel akan keluar dengan cara osmosis dan sel mengerut (krenasi). Hal ini karena air laut mengandung jumlah molekul air yang lebih kecil daripada sitoplasma sel darah merah. Air laut hipertonik terhadap sitoplasma sel. Kondisi hipertonik terdapat di  Gambar (a).

Jika sel darah merah dimasukkan dalam air murni maka molekul air akan berosmosis ke dalamnya. Osmosis ini terjadi karena di luar sel (100%) terdapat konsentrasi air yang lebih tinggi daripada di dalam sel. Air di sekitar sel itu disebut hipotonik terhadap sitoplasma sel. Membran sel dari sel darah merah sangat rapuh dan tidak tahan akan peningkatan tekanan di dalam sel. Akibatnya sel itu semakin mengembang dan akhirnya mengalami hemolisis (pecah). Perhatikan Gambar (b).

Jika sel darah merah itu ditempatkan dalam media larutan yang konsentrasinya sama dengan sitoplasma (plasma darah atau larutan garam 0,9%), sel darah itu tidak akan mendapat tambahan atau kehilangan air dengan cara osmosis. Oleh karena itu, bentuk sel darah merah itu tetap. Larutan demikian disebut isotonik.
Kondisi terdapat di Gambar (c).

Anda telah mengetahui proses terjadinya transpor pasif, yaitu difusi dan osmosis. Proses terjadinya transpor pasif berbeda dengan transpor aktif

Transpor aktif meliputi pompa ion natrium-kalium, endositosis, dan eksositosis.

Pompa Natrium-Kalium

Berbeda dengan difusi terbantu yang termasuk transpor pasif karena mengikuti gradien konsentrasi, maka transpor aktif ini bersifat melawan gradien konsentrasi.
Pada transpor aktif terjadi pemompaan molekul melewati membran dan melawan gradien konsentrasi. Pada transpor aktif diperlukan energi untuk melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif ini berfungsi memelihara konsentrasi molekul kecil dalam sel yang berbeda dengan konsentrasi molekul lingkungannya.

Sebagai contoh ion K+ penting untuk mempertahankan kegiatan listrik di dalam sel saraf dan memacu transpor aktif zat-zat lain. Meskipun ion Na+ dan K+ dapat melewati membran, karena kebutuhan akan ion K+ lebih tinggi maka diperlukan lagi pemasukan ion K+ ke dalam sel dan pengeluaran ion Na+ keluar sel.

Konsentrasi ion K+ di luar sel rendah, sedangkan di dalam sel tinggi. Sebaliknya, konsentrasi ion Na+ di dalam sel rendah dan di luar sel tinggi. Bila terjadi proses difusi, maka akan terjadi difusi ion K+ dari dalam sel ke luar, sedangkan difusi ion Na+ dari luar ke dalam sel.



Pompa Natrium-Kalium; Pengertian dan Perbedaan Difusi, Osmosis, Endositosis dan Eksositosis
PompaIno Natrium-Kalium; Transport Aktif

Akan tetapi, yang terjadi sebenarnya bukanlah difusi karena pergerakan ion-ion itu melawan gradien kadar maka terjadi pemasukan ion K+ dan pengeluaran ion Na+ . Energi ATP diperlukan untuk melawan gradien kadar itu dengan pertolongan protein yang ada dalam membran. Setiap pengeluaran 3 ion Na + dari dalam sel diimbangi dengan pemasukan 2 ion K+  dari luar sel. Oleh sebab itu, proses ini disebut pompa natrium-kalium.

Endositosis dan Eksositosis

Endositosis dan eksositosis merupakan transpor yang memerlukan energi. 
Endositosis merupakan proses masuknya senyawa melalui membran dengan cara pembungkusan senyawa dan cairan ekstraselular dengan pelekukan ke dalam sebagian membran. 
Hal ini terjadi pada organisme uniselular dan sel darah putih.
Jika yang dimasukkan berupa senyawa padat disebut fagositosis, sedangkan jika berupa larutan disebut pinositosis.
Transport Aktif; Endositosis
Transport Aktif; Endositosis
Eksositosis merupakan proses pengeluaran zat dari dalam sel keluar sel. Sekret terbungkus kantong membran yang selanjutnya melebar dan pecah. 
Eksositosis terjadi pada beberapa sel kelenjar atau sel sekresi. Perhatikan skema eksositosis pada Gambar berikut.
Transport Aktif; Eksositosis
Transport Aktif; Eksositosis

Dalam bidang pertanian, pemahaman tentang transpor pasif (difusi dan osmosis) sangatlah penting.
Misalnya untuk menentukan dosis pupuk dan obat-obatan yang aman bagi tanaman. Jika dosis terlalu pekat, tanaman bisa mati karena terjadi plasmolisis. 

Selain itu, dengan memahami transpor pasif, kita dapat mengetahui bahwa macam zat yang diberikan pada tanaman sebagai nutrien hendaknya berupa ion-ion yang mudah masuk ke dalam sel-sel tanaman. 

Zat-zat organik seperti gula dan protein tidak akan masuk ke dalam sel tanaman karena membran sel impermeabel terhadap zat-zat tersebut. Zat-zat tersebut justru akan memicu plasmolisis dan akhirnya mematikan tanaman. Sifat semipermeabel membran plasma menyebabkan tanaman mampu memilih zat-zat yang dapat masuk ke dalam sel dan yang tidak.

Ya... Demikian penjelasan mengenai Difusi dan Osmosis yang termasuk pada Transport Pasif. Dan Endositosis dan Eksositosis yang termasuk dalam transport aktif. Semoga cukup jelas.., tidak membingungkan dan Semoga bermanfaat...!

Selamat Belajar.. dan terus belajar...!