Showing posts with label matematika. Show all posts
Showing posts with label matematika. Show all posts

Rumus Matematika; Vektor

Dalam materi kali ini, kita akan membahas tentang rumus matematika vektor, pengertian besaran vektor, pengertian besaran skalar, perkalian skalar dengan vektor, sifat-sifat skalar dengan vektor, penjumlahan dan pengurangan vektor, notasi vektor, dan panjang vektor.

Pengertian Besaran Vektor

Dalam matematika dan fisika dikenal dua besaran, yaitu besaran vektor dan besaran skalar
Besaran skalar adalah besaran yang memiliki besar (magnitude) saja, misalnya waktu, suhu, panjang, luas, volume, massa dan sebagainya.
sedangkan,
Besaran Vektor adalah besaran yang memiliki besar (magnitude) dan arah (direction), misalnya kecepatan, percepatan, gaya, momentum, momen, impuls, medan magnetik dan sebagainya.

Vektor adalah suatu ruas garis berarah yang memiliki besaran (panjang, nilai) dan arah tertentu, dapat dinyatakan dalam grafis berikut.



Bila u menyatakan garis berarah dari A ke B maka dituliskan lambang 

( dibaca vektor AB mewakili vektor u, sedangkan AB adalah vektor yang pangkalnya A dan ujungnya B)

1. Dua buah vektor disebut sama jika dan hanya jika panjang dan arah vektor sama

vektor a dan vektor b sama, artinya panjangnya sama dan arahnya sama.

vektor a dan vektor c tidak sama, walaupun panjangnya sama tetapi arahnya berbeda, dalam hal ini 

2. Perkalian Skalar dengan Vektor


Bila k adalah sebuah skalar maka perkalian dengan vektor a dinyatakan dengan k a, sebuah vektor yang searah dengan a dan panjangnya k kali panjang a 


3. Sifat-sifat skalar dengan vektor

4. Penjumlahan dan Pengurangan Vektor

Penjumlahan dua vektor dapat dilakukan dengan menggunakan metode segitiga (aturan cosinus, metode jajarangenjang (aturan cosinus), metode poligon dan metode penguraian vektor.

Pengurangan vektor sama dengan penjumlahan vektor dengan salah satu vektor negatif dari vektor semula.
untuk memudahkan dalam operasi geometri, bentuknya sebagai berikut : perhatikan arah anak panahnya













 Notasi Vektor

Vektor disini dinyatakan dengan huruf yang diberi arah garis diatasnya.

Vektor dapat dinyatakan dalam dua dimensi bahkan tiga dimensi atau lebih. Jika dinyatakan dalan tiga dimensi maka vektor memiliki vektor satuan yang dinyatakan dalam i, j, dan k.

Vektor satuan adalah vektor yang besarnya satu satuan dan arahnya sesuai dengan sumbu utama, yakni :
i adalah vektor satuan yang searah sumbu x (absis)
j adalah vektor satuan yang searah sumbu y (ordinat)
adalah vektor satuan yang searah sumbu z (aplikat)
,
dengan a_x sebagai komponen arah sumbu x, dan a_y komponen arah sumbu y dan a_z adalah komponen arah sumbu z.

Bentuk tulisan vektor

dalam matematika lebih sering dituliskan dalam

dengan komponen dalam bentuk indeks angka

Panjang vektor (besar,nilai) dituliskan seperti tanda mutlak dalam aljabar


atau dalam indeks angka


Bila vektor ditentukan oleh koordinat


maka vektor AB dinyatakan dengan


panjang vektor AB


Sedangkan vektor satuan dari suatu vektor yang dinyatakan sebagai


dinyatakan dengan

panjang vektor satuan adalah 1 satuan.

Cukup sekian semoga bermanfaat.

Rangkuman Bangun Datar; Luas, Keliling dan Sifat-sifat Segitiga, Persegi, Persegi Panjang, Jajar Genjang, Belah Ketupat, Layang-layang dan Trapesium

Posting kali ini saya akan mengingat ulang mengenai beberapa bangun datar seperti segtita, persegi, persegi panjang, belah ketupat, layang-layang, jajar genjang dan trapesium. Semoga bermanfaat dan selamat mereview ulang...

1. Segitiga


Keliling = AB + BC + AC
Luas = (a x t) /2

Sifat;
Jumlah sudut-sudutnya 180o
Untuk segitiga siku-siku, alas dan tingginya adalah sisi-sisinya

Jenisnya;
Sebarang segitiga, segitiga tumpul, segitiga lancip, segitiga siku-siku, segitiga sama kaki, segitiga sama sisi.


2. Persegi Panjang


Keliling Persegi Panjang = 2 x (p+l)

Luas Persegi Panjang = p x l

Sifat:
a. Memiliki dua sisi berhadapan sama panjang.
b. Memiliki dua simetri putar
c. Memiliki dua sumbu simetri
d. Jumlah seluruh sudut  adalah 360o
e. memiliki 4 sudut sama besar

3. Persegi


Keliling Persegi = 4s

Luas Persegi = s x s

Sifat:
a. Memiliki 4 sisi sama panjang
b. Memiliki 4 sudut sama besar
c. memiliki 4 sumbu simetri
d. Memiliki 4 simetri putar.
e. Memiliki jumlah sudut 360o
f. memiliki 2 pasang garis berhadapan yang sama panjang
g. memiliki 2 diagonal yang sama panjang.
h. Memiliki diagonal yang saling berpotongan tegal lurus.

4. Jajar Genjang


Keliling Jajar Genjang = AB + BC + CD + AD

Luas Jajar Genjang = alas x tinggi

Sifat Jajar Genjang:
a. Sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang.
b. sudut yang berhadapan sama besar
c. jumlah sudut yang berdekatan = 180o
d. Memiliki 2 simetri putar
e. Tidak memiliki sumbu simetri

5. Belah Ketupat

Keliling Belah Ketupat = 4s

Luas Belah Ketupat =  (d1 x d2)/2

Sifat Belak Ketupat:
a. Sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang.
b. Memiliki 2 simetri putar
c. memiliki 2 Sumbu simetri
d. Memiiki dua diagonal yang tidak sama panjang.
e. Memiliki diagonal yang saling berpotongan tegak lurus.









6. Layang-layang.

Keliling Layang-layang = AB + BC + CD + AD

Luas Layang-layang = (d1 x d2)/2

Sifat Layang-layang
a. Sisi yang berhadapan tidak sama panjang.
b. Tidak memiliki simetri putar
c. memiliki 1 Sumbu simetri
d. Memiiki dua diagonal yang tidak sama panjang.
e. Memiliki diagonal yang saling berpotongan tegak lurus.








7. Trapesium

Keliling Trapesium = AB + BC + CD + AD

Luas Trapesium = alas x tinggi






Sifat:
a. Tidak memiliki sumbu simetri.
b. tidak memiliki simetri putar
c. Terdapat dua garis yang sejajar dan tidak sama panjang

Jenis;
Trapesium sama kaki, trapesium siku-siku, dan sebarang traoesium


Ya.. cuku sekian. semoga bermanfaat.

Rangkuman Garis dan Sudut; Pengertian Sudut, Satuan, Jenis Sudut, dan Sudut pada Bidang Datar dan Garis Sejajar.

Sudut adalah daerah yang dibatasi oleh garis yang berpotongan pada satu titik pangkal.

Besar sudut seringnya dinyatakan dalam derajat (o). Satuan sudut lain adalah menit (') dan detik (").

Perbandingan antar Satuan Sudut

1 derajat  = 60 menit
1 menit   = 60 detik
1 derajat = 3600 detik.

Jenis-jenis Sudut

Sudut Lancip, adalah sudut yang besrnya kurang dari 90o.
Sudut Siku-siku adalah sudut yang besarnya sama dengan 90o
Sudut tumpul adalah sudut yang besarnya antara 90o sampai 180o.
Sudut Lurus adalah sudut yang besarnta 180o.
Sudut Putaran penuh adalah sudut yang besarnya 360o

Sudut Pelurus

a dan b adalah sudut berpelurus.
a + 6 = 180o


Sudut Berpenyiku


a dan b sudut berpenyiku
a + b = 90o

Sudut-sudut pada Sebarang Segitiga



Sudut-sudut pada Sebarang Segi Empat 




Kedudukan Dua Garis

Sejajar


 

Berpotongan

Berhimpit


Sudut-sudut pada Dua Garis Sejajar

1. Sudut Sehadap
A1 = B1;    A2 = B2;   A3 = B3;   A4 = B4

2. Sudut dalam berseberangan
A4 = B2;   A3 = B1

3. Sudut dalam sepihak
A3 + B2 = 180o;    A4 + B1 = 180o

4. Sudut luar berseberangan
A1 = B3;   A2 = B4

5. Sudut luar sepihak
A2 + B3 = 180o;   A1 + B4 = 180o

6. Sudut bertolak belakang
A1 = A3;   A2 = A4;   B1 = B3;   B2 = B4.


Cukup sekian, semoga bermanfaat...

Rangkuman Aritmatika Sosial; Harga per Unit, Untung, Rugi dan Persentasenya, Diskon, Rabat, Bruto, Neto dan Tara, serta Bunga Tunggal

Penyelesaian soal aritmatika sosial sebenarnya sangat menyentuh kehidupan sehari-hari kita. Materi ini pasti akan terus terpakai di sepanjang kehidupan kalian. Saat kalian membuka usaha bisnis kecil-kecilan, hingga memiliki beberapa perusahaan besar, konsep dasar aritmatika sosial tetap terpakai.

Mari kita  review kembali ingatan kita mengenai beberapa hal dalam aritmatika sosial.

Harga per Unit

Harga per unit = Harga keseluruhan/jumlah barang


Untung atau Rugi

Seseorang dikatakan untung jika harga penjualan > daripada harga pembelian.
Seseorang dikatakan rugi apabila harga penjualan < daripada harga pembelian.

Untung = Harga Jual - Harga Pembelian
Rugi = Harga Pembelian - Harga Penjualan (krn harga beli yg lebih besar dr harga jual)

Persentase(%) Untung atau Rugi

%Untung atau Rugi = (Besar Untung)/(Harga Pembelian)  x 100%
Contoh Soal:
Pak Amin membeli terigu 20 kg dengan harga Rp. 8.000,00 per kilogram. setelah terigu habis terjual, pak Amin memperoleh dana sebesar Rp. 200.000,00. Berap persen keuntungannya?

Jawab
Modal awal pembelian terigu = 20 kg x Rp. 8.000,00/kg = 160.000,00
Karena harga jual (Rp.200.000,00) >Harga pembelian (Rp. 160.000,00) maka pak Amin Untung

Keuntungan = Rp. 200.000,00 - Rp. 160.000,00 = Rp. 40.000,00

% Keuntungan = (Rp 40.000,00/Rp. 160.000,00) x 100% = 1/4  x 100% = 25%

Diskon dan Rabat

Diskon atau Rabat adalah potongan harga
% diskon = ((diskon)/(harga pembelian))  x 100%

Bruto, Neto dan Tara 

Bruto adalah berat kotor
Tara adalah potongan berat atau dapat dikatakan sebagai kotoran yang tidak terpakai.
Neto adalah berat bersih
Neto = Bruto - Tara

Bunga Tunggal 

% Bunga = (Bunga)/(tabungan awal)  x 100%

Jumlah bunga = %bunga x tabungan awal
Jumlah bunga per tahun = %bunga x tabungan awal x 12
Jumlah bunga per n bulan = %bunga x tabungan awal x n

Jumlah tabungan = (100 + bunga)%  x (tabungan awal)
Contoh:

Bu Nunik menyimpan uang di bank sebesar 12.500.000,00, setelah satu tahun tabungannya menjadi Rp. 15.000.000,00. Berapakah persentase bunga bank per tahun?

Jawab
Bunga  = Rp 15.000.000,00 - Rp. 12.500.000,00 = Rp. 2.500.000,00
Bunganya adalah Rp.2.500.000,00 per tahun

%bunga per tahun = (Rp. 2.500.000,00/Rp. 12.500.000,00)  x 100% = 20%


Cara Mudah Menyelesaikan Soal Kecepatan, Waktu, Jarak, dan Percepatan tanpa Rumus

Cara Mudah Menyelesaikan Soal Kecepatan, Waktu, Jarak, dan Percepatan tanpa Rumus
Perhatikan grafik kecepatan terhadap waktu dari gerak suatu benda berikut ini.


Jika pada soal di atas yang ditanyakan adalah jarak tempuh (S) maka kita hanya tinggal mencari luas bidang yang dibentuk oleh grafik dan sumbu x. 
Jadi, dari titik A ke B jarak tempuhnya adalah (3 x 2)/2 = 3 meter. (Luas segitiga)
dari Titik B ke C = (7-3) x 2 = 8 meter (luas persegi panjang)
dari titik C ke D = (2+4)/2   x (8-7) = 3 meter (Luas trapesium).

Jika yang ditanyakan adalah jarak tempuh seluruhnya maka jumlahkan saja 3 m + 8 m + 3m = 14 m

Bagaimana jika yang dicari adalah percepatan (a). Ingat, rumus percepatan adalah a = v/t. Jadi bagi saja sumbu y dengan sumbu x. Jadi seperti ini...

Percepatan  AB = (2-0)/(3-0) = 2/3 m/s2
Percepatan BC = (2-2)/(7-3) = 0 m/s2. Ingai jika kecepatan konstan berarti a sama dengan NOL.
Percepatan CD = (4-2)/(8-7) = 2 m/s2

Mudah bukan? 
Sekarang kita coba jelajahi soal lain...


Gerak mobil selama 8 sekon seperti pada gambar berikut

Berapa jarak tempuh mobil hingga t ke-8?
Berapa perlambatan antara t2 dan t4?

S 0-2 = 2 x 20 = 40 meter
S 2-4 = (20+10)/2 x (4-2) = 30 meter
S 4-8 = (8-4) x (10) = 40 meter

Stotal = 40 + 30 + 40 = 110 meter

a (antara t2-t4) = (10-20)/(4-2) = -5m/s2 (perlambatan nilainya negatif).

Ya.. Semoga dua contoh soal di atas cukup bagi kita untuk memahami bahwa soal seperti di atas dapat dengan mudah dikerjakan hanya denganmenggunakan rumusan luas bidang datar.
 Coba kerjakan soal ini ya...




Besar percepatan dari t=0 hingga t=3 adalah..?
Berapa jarak tempuh benda dari t=0 ke t=8?
Apayang terjadi pada t=8 hingga t=10?

kalian coba kerjakan ya.., saya hanya akan menjelaskan pertanyaan terakhir. Jika terdapat gambar seperti di samping, maka logikanya adalah dari t=8 hingga t =10 bendatersebut menempuh kecepatan negatif, maksudnya arah kecepatan berlawanan dari arah semula (artinya benda tersebut mbalik lagi). dan jika kalian diminta menyatakan jarak tempuh total dari t=0 ke t=10, makayang harus kalian lakukan adalah menjumlah seluruh jarak dari t=0 ke t=8 dan DIKURANGI luas dari t=8 hingga t=10. Begitu...

Cukup sampai di sini dulu ya... Terus belajar..dan tetap semangat...