Bahan-bahan Kimia di Laboratorium

Pada saat melakukan praktikum, sering digunakan berbagai macam bahan kimia. ada beberapa bahan kimia cukup berbahaya, bahkan beberapa di antaranya dapat menimpulkan iritasi dan luka parut pada kulit. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui karakteristikmasing-masing bahan kimia sehingga dapat menggunakannya secara benar. Dan jika terjadi kecelakaan tanpa disengaja, kita dapat meminimalisasi efek buruk bahan kimia tersebut.

Beberapa bahan kimia itu adalah:

1. Alkohol

Karakteristik:
Berbentuk cair dan mudah menguap. Berfungsi sebagai pelarut juga sebagai behan pensteril peralatan laboratorium.

Tindakan Pengamanan:
Simpan di tempat yang tertutup rapat agar alkohol tidak habis menguap.

2. Akuades

Karakteristik:
Zat cair hasil penyulingan air, tidak berbahaya. berfungsi sebagai pelarut.

Tindakan Pengamanan:
Simpandi dalam tempat yang tertutup rapat agar akuades tidak tercampur bahan kimia lain.

3. Asam Klorida

Karakteristik:
Asam kuat yang bersifat sangat korosif terhadap logam. Dapat mengiritasi kulit dan saluran pernapasan. Jangan dihirup!

Tindakan Pengamanan:
Simpan di dalam empat tertutup dan beri label yang menunjukkan sifat korosif dan barbahaya.

4. Bromitol Biru

Karakteristik:
Sebagai indikator asab-basa dengan trayek pH antara 6 - 7. Benda yang diberi laritan bromitol biru akan berwarna kuning jika pH 6 (asam) dan berwarna biru jika basa (pH 7,6)

Tindakan Pengamanan:
Simpan di dalam tempat yang gelap dan tertutup rapat.

5. Eter

Karakteristik:
Zat cair yang mudah menguap danterbakar jika didekatkan dengan api, berfungsi juga sebagai obat bius danjuga dapat digunakan untuk melarutkan lemak.

Tindakan Pengamanan:
Simpan dalam wadah tertutup dan di dalam ruangan berpendingin dan berventiasi. Jauhkan dari sumber api.

6. Fenolftalein

Karakteristik:
Zat tidak berwarna, sebagai indikator asam-basa. Pada larutan basa berubah menjadi merah. pada larutan netral dan asam tidak ada perubahan warna.

Tindakan Pengamanan:
Simpan dalam tempat tertutup dan gelap.

7. Formalin

Karakteristik:
Zat cair sebagai bahan pengawet.

Tindakan Pengamanan:
Simpan dalam botol gelap dan tertutup rapat

8. Khloroform

Karakteristik:
Zat cair tidak berwarna, beracun dan berguna sebagai obat bius.

Tindakan Pengamanan:
Simpan dalam botol tertutup rapat dan beri label yang menunjukkan sifat toxic (beracun).

9. Metanol

Karakteristik:
Zat cair tidak berwarna, mudah terbakar, sebagai pelarut.

Tindakan Pengamanan:
Simpan terpisah dari bahan yang mudah terbakar. Ruang penyimpanan harus mampu mengkondisikan bahan tetap dingin. Lengkapi botol penyimpanan dengan simbol mudah terbakar

10.Metil Merah

Karakteristik:
Indikator asam-basa dengan trayek pH 4,6 - 6,3. Perubahan warna merah-kuning.

Tindakan Pengamanan:
Simpan dalam tempat gelap dan tertutup rapat.

11. Metil jingga

Karakteristik:
Indikator asam-basa dengan trayek pH 2,8 - 4,6. Perubahan warna merah-kuning.

Tindakan Pengamanan:
Simpan dalam tempat gelap dan tertutup rapat.

12. NaOH atau KOH

Karakteristik:
Zat padat bersifat basa kuat, untuk mengikat CO2, serta menyebabkan iritasi.

Tindakan Pengamanan:
Simpan dalam tempat yang tertutup rapat. Biasanya bahan ini disimpan dalam wadah yang terbuat dari plastik.

13. Reagen Benedict

Karakteristik:
Bahan penguji kandungan gula pereduksi dalam makanan. Tidak termasuk dalam larutan yang berbahaya.

Tindakan Pengamanan:
Simpan dalam tempat gelap dan tertutup rapat.

14. Sodium Nitrat

Karakteristik:
Zat padat, oksidator, dapat menimbulkan letupan jika terpapar panas.

Tindakan Pengamanan:
Simpan dalam tempat bersuhu dingin dan berventilasi. Jauhkan dari bahan bakar, bahan mudah terbakar, dan bahan yang mempunyai titik api rendah. Pada botol tempat penyimpanan disertai label yang menunjukkan larutan oksidator.

Cukup sekian, semoga bermanfaat.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

1 comments:

comments