Pengertian Jaringan Epidermis, Stomata dan Trikomata serta Jaringan Gabus pada Tumbuhan

Jaringan Pelindung

Tumbuh-tumbuhan memerlukan perlindungan dari semua pengaruh luar yang merugikan pertumbuhannya, misalnya kekurangan air, kerusakan mekanis, suhu udara yang terlalu tinggi atau rendah, kehilangan zat-zat makanan, serta perlindungan terhadap serangan penyakit dan hama.

Jaringan pelindung pada tumbuhan berupa jaringan epidermis dan jaringan gabus.

Jaringan Epidermis

Apakah jaringan epidermis? Sebelum Anda memahami lebih lanjut mengenai jaringan epidermis, amati terlebih dahulu


Jaringan epidermis merupakan jaringan terluar tumbuhan yang berasal dari jaringan protoderma dan

menutupi seluruh tubuh tumbuhan Jaringan epidermis biasanya terdiri dari satu lapisan sel yang masih hidup dan terletak pada permukaan luar organ tumbuhan.

Bentuk selnya bermacam-macam dan susunannya rapat sehingga tidak terdapat ruang-ruang
antarsel (non intercellular spaces). Vakuolanya yang besar terdapat di bagian tengah, berisi cairan sel yang berwarna (antosianin) atau dapat pula tidak berwarna.



Stomata preparat Mikroskop cahaya
Jaringan epidermis selain berfungsi sebagai jaringan pelindung juga berfungsi sebagai tempat pertukaran zat. Epidermis terdapat pada batang, akar, dan daun. Epidermis pada permukaan daun dan batang biasanya dilapisi semacam zat lemak yang disebut kutikula, misalnya pada daun nangka.

Sementara itu, pada daun pisang dan daun keladi, epidermisnya membentuk lapisan lilin yang kedap air. Sebagian sel-sel epidermis dapat berkembang menjadi alat-alat tambahan lain yang disebut derivat epidermis, misalnya stomata dan trikomata.

a Stomata (Mulut Daun)

Stomata merupakan derivat jaringan epidermis pada daun. Stomata berupa lubang-lubang yang
masing-masing dibatasi oleh sel penutup, yaitu sel-sel epidermis yang telah mengalami perubahan
bentuk dan fungsi.

(1) Sel Penutup (Guard Cell)

Memahami bagian-bagian stomata
Sel penutup disebut juga sel penjaga. Sel penutup terdiri dari sepasang sel yang kelihatannya simetris dan umumnya berbentuk ginjal. Sel-sel penutup merupakan sel-sel aktif (hidup). Pada sel-sel penutup terdapat kloroplas.


(2) Celah (Aperture = porus)

Di antara kedua sel penutup terdapat celah (porus) yang berupa lubang kecil. Sel penutup
dapat mengatur menutup atau membukanya porus berdasarkan perubahan osmosisnya.

(3) Sel Tetangga (Subsidiary Cell)

Sel tetangga merupakan sel-sel yang berdampingan atau yang berada di sekitar sel-sel penutup. Sel-sel tetangga dapat terdiri dari dua buah atau lebih yang secara khusus melangsungkan fungsinya secara berasosiasi dengan sel-sel penutup.

(4) Ruang Udara Dalam (Substomata Chamber

Ruang udara merupakan suatu ruang antarsel yang besar dan berfungsi ganda dalam fotosintesis, transpirasi, dan juga respirasi. Keadaan keempat bagian tersebut berbeda pada saat stomata terbuka dan tertutup. Perhatikan Gambar 2.6 berikut.

Berdasarkan letak sel penutupnya, stomata dapat dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut.

(1) Stomata fanerofor,

Pengertian Jaringan Epidermis, Stomata dan Trikomata serta Jaringan Gabus pada Tumbuhan
yaitu stomata yang sel-sel penutupnya terletak pada permukaan daun (menonjol) sehingga
memudahkan pengeluaran air, misalnya pada tumbuhan hidrofit.

(2) Stomata kriptofor,

yaitu stomata yang sel-se penutupnya berada jauh di bawah permukaan daun (tersembunyi), fungsinya untuk mengurangi penguapan yang berlebihan. Contohnya pada tumbuhan xerofit.
Pengertian Jaringan Epidermis, Stomata dan Trikomata serta Jaringan Gabus pada Tumbuhan

b. Trikomata yang menghasilkan sekret (trikomata glandular). 

Trikomata pada daun tembakau
(Nicotiana tabacum) merupakan trikomata glandular yang sederhana, memiliki tangkai dengan
kepala bersel satu atau bersel banyak. Pada tumbuhan sering dijumpai berbagai macam trikomata glandular, yaitu sebagai berikut.

(a) Trikomata hidatoda,
terdiri dari sel tangkai dan beberapa sel kepala dan mengeluarkan larutan. Misalnya pada keluarga keladi (Araceae).

(b) Kelenjar garam,
terdiri dari sebuah sel kelenjar besar dengan tangkai yang pendek, misalnya pada tumbuhan bakau.

(c) Kelenjar madu,
berupa rambut bersel satu atau lebih dengan plasma yang kental dan mampu mengeluarkan madu ke permukaan sel, misalnya pada tanaman pisang.

(d) Rambut gatal, berupa sel tunggal dengan pangkal berbentuk kantung dan ujung runcing.
Isi sel menyebabkan rasa gatal. Misalnya pada rambut sengat kemaduh (Laportea stimulans).

Jaringan Gabus

Selain epidermis ada sejenis jaringan tertentu yang sifatnya lebih kuat dari epidermis, jaringan ini dikenal sebagai jaringan gabus (cork tissue).  Biasanya jaringan ini berada di bagian tepi, meskipun tidak mutlak dan banyak terdapat pada tumbuhan yang berumur panjang.

Dalam hal ini, biasanya epidermis tumbuhan telah mati atau tidak aktif lagi sebelum terjadi penggabusan itu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa jaringan gabus ini menggantikan fungsi epidermis. Selain itu, jaringan gabus juga berfungsi sebagai pembatas antara jaringan-jaringan di
dalam tumbuhan. Jaringan gabus dibedakan menjadi 3 macam yaitu eksodermis, endodermis, dan kulit gabus (peridermis).

Jika epidermis hilang atau rusak, lapisan sel di bawahnya akan berubah menjadi jaringan pelindung dan bergabus yang mengandung suberin. Jaringan inilah yang dinamakan eksodermis.

Endodermis adalah lapisan sel yang terdapat dalam akar yang dinding selnya bergabus. Lapisan sel ini sering dianggap sebagai lapisan sel yang paling dalam dari korteks (kulit kayu) atau lapisan sel paling luar dari silinder pusat (stele).

Sementara itu, kulit gabus atau peridermis mempunyai bagian-bagian sebagai berikut.

a) Felogen (cork cambium)

yaitu kambium gabus yang merupakan suatu lapisan sel meristematis.

b) Felem (cork)

yaitu gabus sebagai produk dari felogen yang terbentuk ke arah luar.

c) Feloderma

yaitu suatu parenkim gabus yang dapat dikatakan hampir homogen dengan parenkim
korteks yang terbentuk ke arah dalam.

Ya. Cukup sekian. Selamat Belajar.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »